Prosa Baru: Pengertian, Karakteristik, dan Jenisnya

“Prosa baru adalah berbagai jenis karya sastra Indonesia yang sampai saat ini masih eksis.”

Tahukah Anda, pada zaman yang modern seperti sekarang ini, karya-karya sastra berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman.

Dahulu, bermacam-macam prosa lama seperti legenda, hikayat, kisah dan prosa lama lainnya sangat mendominasi dunia kesastraan Indonesia.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, budaya luar dapat dengan mudah masuk ke Indonesia.

Budaya-budaya ini terbawa oleh penjajah Indonesia dahulu kala, sehingga terjadi percampuran budaya dalam dunia sastra.

Akibatnya, banyak sekali karya sastra yang sudah terpengaruh budaya barat.

Salah satu contoh perkembangan karya sastra yang terpengaruh budaya barat itu adanya Prosa Baru.

Prosa Baru

1. Pengertian Prosa Baru

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi.

Pengertian prosa baru adalah prosa yang dikarang bebas dan sudah menerima pengaruh budaya asing atau budaya barat.

Definisi prosa baru menurut Irman dkk (2008) yaitu karya sastra yang berbentuk cerita bersifat bebas, dan tidak terikat oleh apapun (irama, rima dan kemerduan bunyi) dan banyak dipengaruhi oleh kesusastraan barat.

2. Karakteristik Prosa Baru

Prosa baru memiliki karakteristik yang berbeda dengan prosa lama ataupun tulisan lainnya.

Karakteristik prosa baru yaitu bersifat fleksibel, universal, dan dipengaruhi budaya barat.

Prosa baru ini muncul ketika prosa lama dirasa masyarakat sudah terkesan kuno dan perlu ditambahkan ide-ide baru di dalamnya yang lebih bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat.

Prosa baru mempunyai ciri-ciri yaitu sebagai berikut.

[read more]

Tertulis, pada umumnya prosa baru merupakan prosa yang tertulis, berbeda dengan kebanyakan prosa lama yang disebarluaskan dalam bentuk lisan.

Prosa ini sudah berjalan seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang sudah memanfaatkan mesin cetak dalam pembuatan, sehingga pada umumnya prosa ini disebarluaskan melalui media cetak.

Realistis, prosa baru pada umumnya mengangkat berbagai permasalahan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari seperti permasalahan rumah tangga, adat istiadat, kemiskinan, hak asasi manusia, dan lain sebagainya.

Dinamis, prosa ini mengangkat tema-tema yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Tema-tema tersebut diambil dari kehidupan masyarakat yang berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Tidak anonim, jika kebanyakan prosa lama tidak diketahui nama pengarangnya karena disebarluaskan melalui lisan, namun hal tersebut berbeda dengan prosa baru.

Prosa baru selalu mencantumkan nama penulis dalam setiap karangannya.

Terpengaruh oleh budaya barat, isi prosa baru sangat dipengaruhi oleh budaya barat.

Pengaruh budaya ini hadir seiring dengan adanya penjajahan di Indonesia.

3. Jenis-Jenis Prosa baru

Dalam dunia kesusastraan Indonesia, prosa baru memiliki keanekaragaman jenis.

Jenis-jenis prosa baru antara lain sebagai berikut.

3.1 Novel

Novel berasal dari bahasa Italy yaitu novella yang berarti cerita.

Novel merupakan suatu karya sastra yang berbentuk narasi panjang yang di dalamnya terdapat rangkaian cerita tentang suatu permasalahan kehidupan para tokoh dengan menonjolkan watak dan sifat dari setiap tokoh yang ada dalam cerita tersebut.

Novel umumnya terdiri dari sekurang-kurangnya 35.000 kata atau 100 halaman, ditulis dengan suatu narasi dan deskripsi cerita yang menggambarkan latar tempat, waktu dan suasana kejadian dalam suatu cerita.

Alur cerita yang terdapat dalam novel sangat kompleks, dapat lebih dari satu efek, emosi dan impresi.

Sebuah novel dibangun oleh unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik novel antara lain sebagai berikut.

  • Tema, yaitu ide atau gagasan utama yang disampaikan dalam novel.
  • Alur, yaitu jalan cerita yang ada dalam novel. Alur cerita dapat bersifat maju, mundur maupun gabungan.
  • Latar, yaitu gambaran yang terjadi dalam novel yang berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana kejadian.
  • Tokoh, yaitu para pelaku yang terdapat dalam cerita novel.
  • Penokohan, yaitu pemberian sifat atau watak para tokoh dalam cerita novel.
  • Gaya bahasa, yaitu cara penulis menggambarkan cerita yang ingin dia sampaikan seperti penggunaan majas, peribahasa atau diksi tertentu.
  • Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis novel kepada pembaca.

Sedangkan unsur ekstrinsik novel antara lain sebagai berikut.

  • Nilai yang terdapat pada novel, yaitu nilai-nilai kehidupan seperti nilai moral, budaya, agama dan sosial.
  • Latar belakang masyarakat, yaitu semua hal yang mempengaruhi alur cerita seperti kondisi sosial, ekonomi, politik dan ideologi yang terdapat di masyarakat.
  • Latar belakang penulis, yaitu semua hal yang berhubungan dengan pemikiran, pemahaman, motivasi penulis dalam membuat novel tersebut seperti kondisi psikologis, biografi penulis dan aliran sastra yang dianut oleh penulis.

Sebuah novel juga mengandung bagian atau struktur yang harus ada untuk membangun cerita utuh.

Struktur tersebut antara lain sebagai berikut.

  • Abstrak, yaitu ringkasan cerita dari sebuah novel untuk gambaran awal. Abstrak ini opsional, artinya dapat dicantumkan ataupun tidak.
  • Orientasi, yaitu semua hal yang berhubungan dengan latar waktu, tempat, suasana yang terdapat dalam cerita.
  • Komplikasi, yaitu urutan kejadian yang dihubungan dengan sebab-akibat.
  • Evaluasi, yaitu pemecahan suatu konflik mengarah pada suatu titik tertentu.
  • Resolusi, yaitu solusi permasalahan konflik yang dihadapi oleh tokoh utama dalam novel.
  • Koda, yaitu bagian akhir yang ingin disampaikan dalam novel, biasanya di bagian ini terdapat nilai morel yang dapat para pembaca ambil.

3.2 Roman

Roman merupakan karya sastra yang mengisahkan kehidupan tokoh dari mulai lahir hingga akhir hayatnya.

Roman diciptakan oleh penulisnya dengan sengaja untuk menampilkan keseluruhan kehidupan suatu tokoh, lengkap dengan segala permasalahan hidupnya.

Roman pada umumnya menceritakan kehidupan suatu tokoh yang disajikan sangat mendetail dan mempunyai alur cerita yang kompleks.

Berdasarkan pada penitikberatan ceritanya, jenis-jenis roman yaitu sebagai berikut.

  • Roman percintaan, roman ini mengangkat cerita tema percintaan. Contohnya yaitu “Gadis Empat Zaman” karya Salkha.
  • Roman hiburan, roman ini ditulis untuk tujuan menghibur pembacanya.
  • Roman anak dan remaja, roman ini ditujukan untuk kalangan anak dan remaja. Contohnya yaitu “Si Dul Anak Jakarta” karya Aman.
  • Roman pendidikan, roman ini menitikberatkan pada perkembangan pendidikan. Contoh roman pendidikan adalah “Salah Asuh” karya Abdul Muis.
  • Roman kriminal dan detektif adalah roman yang menitikberatkan cerita seorang penjahat yang menjadi fokus utama dan cerita teka-teki yang diselesaikan oleh tokoh detektif tersebut. Contoh dari roman ini adalah “Cincin Stempel” karya Adi Soma.
  • Roman petualangan, roman ini menceritakan petualangan seorang tokoh dalam menyelamatkan suatu hal atau seseorang. Contoh roman ini adalah “Surapati” karya Abdul Muis.
  • Roman psikologi adalah roman yang menceritakan keadaan batin toko. Contohnya roman psikologis yaitu“Atheis” karya Achadiat Karta Mihaja.

3.3 Cerita Pendek

Cerita pendek merupakan karya sastra yang menceritakan kisah suatu tokoh lengkap dengan konflik serta solusinya.

Sesuai dengan namanya, cerita pendek ditulis secara lebih padat dan ringkas.

Cerita pendek yang sering disebut cerpen ini umumnya hanya mengisahkan satu tokoh saja di mana terdapat puncak masalah beserta penyelesaiannya.

Cerpen pada umumnya berisi cerita fiktif yang dapat diambil dari kehidupan sehari-hari, terdiri kurang dari 10.000 kata, serta hanya memuat satu alur saja.

Pada umumnya, cerpen menggunakan kata-kata atau bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.

Meskipun begitu, cerpen dapat meninggalkan kesan serta pesan yang mendalam bagi para pembaca.

Sebuah cerpen memiliki strukturnya tersendiri.

Struktur tersebut antara lain sebagai berikut.

  • Abstrak, yaitu ringkasan cerita dari sebuah cerpen untuk gambaran awal. Seperti dalam novel, abstrak dalam cerpen juga bersifat opsional.
  • Orientasi, yaitu semua hal yang berhubungan dengan latar waktu, tempat, suasana yang terdapat dalam cerita.
  • Komplikasi, yaitu urutan kejadian yang dihubungan dengan sebab-akibat.
  • Evaluasi, yaitu pemecahan suatu konflik mengarah pada suatu titik tertentu.
  • Resolusi, yaitu solusi permasalahan konflik yang dihadapi oleh tokoh utama dalam cerpen.
  • Koda, yaitu bagian akhir dari cerita dalam cerpen. Biasanya dalam koda terdapat nilai morel cerpen bagi pembaca.

Dalam cerpen juga terdapat unsur-unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik cerpen tersebut antara lain sebagai berikut.

  • Tema, yaitu ide atau gagasan utama yang akan disampaikan dalam cerpen.
  • Alur, yaitu jalan cerita yang ada dalam cerpen.
  • Latar, yaitu gambaran yang terjadi dalam cerpen berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana kejadian.
  • Tokoh, yaitu para pelaku yang terdapat dalam cerpen.
  • Penokohan, yaitu pemberian sifat atau watak para tokoh dalam cerpen.
  • Sudut pandang, yaitu cara pandang penulis cerpen melihat peristiwa yang terdapat dalam cerpen.
  • Gaya bahasa, yaitu cara penulis cerpen menggambarkan cerita seperti penggunaan majas, peribahasa atau diksi tertentu.
  • Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis cerpen.

Sedangkan, unsur ekstrinsik cerpen antara sebagai berikut.

  • Nilai yang terkandung pada cerpen, yaitu nilai-nilai kehidupan seperti nilai moral, budaya, agama dan sosial.
  • Latar belakang masyarakat, yaitu segala yang mempengaruhi alur cerita seperti kondisi sosial, ekonomi, politik dan ideologi yang terdapat di masyarakat.
  • Latar belakang penulis, yaitu segala hal yang berhubungan dengan pemikiran, pemahaman, motivasi penulis dalam membuat cerpen tersebut seperti kondisi psikologis, biografi penulis dan aliran sastra yang dianut oleh penulis.

3.4 Riwayat atau Biografi

Riwayat merupakan karya sastra yang berisi pengalaman hidup seseorang yang dituliskan oleh orang lain.

Riwayat disebut juga biografi.

Biografi berisi informasi berdasarkan fakta yang disajikan dalam bentuk narasi yang memuat pengalaman suatu tokoh yang dapat menginspirasi para pembacanya.

Dalam biografi harus memuat elemen penting.

Adapun struktur teks biografi adalah sebagai berikut.

Orientasi, yaitu gambaran awal yang menceritakan suatu tokoh atau pengenalan tokoh secara umum.

Peristiwa dan masalah, yaitu menceritakan peristiwa yang pernah dialami tokoh selama hidupnya beserta permasalahan yang dihadapi oleh tokoh tersebut.

Pada bagian ini, penulis dapat menceritakan semua hal-hal yang menarik, mengesankan, mengharukan dan mengagumkan dari tokoh tersebut.

Reorientasi, yaitu bagian penutup yang berisi tentang sudut pandang penulis terhadap tokoh tersebut. Reorientasi ini bersifat opsional, dapat dicantumkan ataupun tidak.

Selain biografi, dalam riwayat hidup dikenal juga istilah yang disebut sebagai otobiografi.

Otobiografi merupakan penulisan riwayat hidup sendiri yang bertujuan untuk mengenalkan diri sendiri kepada orang lain secara mendetail, dan untuk memotivasi para pembaca dengan perjalanan hidupnya yang menginspiratif.

Otobiografi pada umumnya berisi pengalaman hidup tokoh dari mulai tokoh mengalami masa sulit sampai tokoh mencapai keberhasilannya, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang berharga dari kejadian tersebut.

Secara umum struktur teks otobiografi sama dengan biografi.

3.5 Esai

Esai merupakan karya sastra yang ditulis berdasarkan opini penulis dengan tema bebas sesuai dengan keinginan penulis.

Esai dapat bersifat formal maupun informal.

Esai yang bersifat formal digunakan untuk menulis karangan ilmiah dan menggunakan ketentuan-ketentuan tertentu dalam penulisannya, sedangkan esai yang bersifat informal menggunakan bahasa percakapan sehari-hari, seolah-olah berbicara secara langsung dengan pembaca.

Esai mempunyai beberapa tipe, di antaranya sebagai berikut.

  • Esai deskriptif, yaitu esai yang ditulis dengan menggambarkan suatu objek sesuai keinginan penulis.
  • Esai ini dapat mendeskripsikan suatu benda atau objek apapun seperti sekolah, tempat wisata dan lain sebagainya.
  • Esai ekspositori, yaitu esai yang menjelaskan suatu subjek lengkap dengan penjelasan tentang proses, identifikasi hubungan sebab-akibat, membandingkan dua hal yang berbeda, serta mengklasifikasikan atau mendefinisikan suatu hal.
  • Esai naratif, yaitu esai yang ditulis untuk menggambarkan suatu gagasan atau ide dilengkapi dengan suatu emosi dari penulisnya.
  • Esai dokumenter, yaitu esai yang ditulis untuk memberikan informasi berdasarkan penelitian yang sudah penulis lakukan.

3.6 Kritik

Kritik merupakan salah karya sastra yang ditulis untuk memberikan suatu ulasan atau pandangan penulis terhadap sebuah karya maupun hasil kerja seseorang.

Kritik juga dapat didefinisikan sebagai suatu celaan atau kecaman terhadap suatu keadaan atau perilaku yang menyimpang.

Namun dalam mengkritik suatu hal diperlukan etika penyampaian opini yang benar, sehingga tidak menyinggung perasaan seseorang yang dikritiknya.

Berikut adalah cara mengkritik yang baik dan benar.

Kritik yang disampaikan harus bersifat membangun, bukan semata-mata hanya mencela keburukan dari seseorang atau karya tersebut.

Kritik yang disampaikan harus memuat juga bukti-bukti yang nyata dan kuat sehingga dapat meyakinkan orang tersebut akan kesalahannya.

Penyampaian kritik harus mudah dipahami dan harus menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung perasaan seseorang yang dikritik, tanpa mengurangi esensi dan maksud dari kritik yang diberikan.

3.7 Resensi

Resensi merupakan suatu penilaian terhadap karya sastra yang ditulis seseorang dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai informasi, kelebihan dan kekurangan suatu karya.

Karya yang dimaksudkan ini dapat berupa karya seni seperti buku, film, musik maupun drama.

Selain itu, resensi bertujuan untuk memberikan masukan kepada pencipta karya karena isi sebuah resensi biasanya berupa kritik dan saran bahkan uji kualitas suatu karya dengan membandingkannya dengan karya lain yang setara.

Dalam resensi harus memuat unsur-unsur penting agar tulisan tersebut dapat dianggap utuh.

Unsur-unsur resensi yaitu sebagai berikut.

  • Judul, penulisan judul biasanya dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan isi resensi yang akan dibuat.
  • Data identitas buku, yaitu meliputi judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, cetakan, dimensi dan harga buku.
  • Isi, bagian ini berisi inti resensi. Isi dari resensi meliputi sinopsis, ulasan singkat mengenai isi buku, kelebihan serta kekurangan buku, lengkap dengan gaya penulisan dan bahasa yang digunakan.
  • Penutup, berisi alasan buku tersebut ditulis dan juga sasaran buku.

 

Sampai saat ini, sudah banyak sekali karya-karya prosa sastrawan Indonesia yang sudah mendunia, bahkan berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Tak dapat dipungkiri, dunia kesusastraan Indonesia kian semarak dan berwarna, dengan lahirnya prosa baru.

 

Editor:

Siti Zenar

[/read]