Kalimat Efektif: Pengertian, Tujuan, Syarat, dan Contoh

Dalam penulisan bahasa Indonesia, sering dijumpai beberapa kesalahan. Informasi dan makna yang ingin disampaikan oleh penulis atau pembicara sering tidak diterima dengan tepat kepada pembaca atau pendengarnya. Untuk mengurangi kesalahan makna yang diterima oleh pendengar atau pembaca, maka harus digunakan kalimat efektif dalam berbicara maupun menulis.

Kalimat efektif tidak akan menjadi efektif tanpa pemahaman terhadap EYD dan tanda baca.

Pada dasarnya kalimat yang hanya terdiri dari subjek dan predikat dapat menjadi efektif jika memenuhi syarat-syarat kalimat efektif serta tepat dalam kaidah EYD dan tanda bacanya.

Kalimat yang panjang dan luas terkadang tidak memiliki makna jika tidak memenuhi syarat kalimat efektif.

Kalimat Efektif

1. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar seperti yang ada pada pikiran penulis atau pembicara.

Sebuah tulisan dapat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

Hal ini berarti suatu kalimat efektif harus disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang tepat.

Ciri-ciri kalimat efektif antara lain:

  • Memiliki unsur pokok, minimal tersusun atas Subjek dan Predikat,
  • Menggunakan diksi yang tepat,
  • Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis serta sistematis,
  • Menggunakan tata aturan ejaan yang berlaku,
  • Memperhatikan penggunaan kata yaitu penghematan penggunaan kata,
  • Menggunakan variasi struktur kalimat, dan
  • Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa.

2. Tujuan Penggunaan Kalimat Efektif

Tujuan penggunaan kalimat efektif adalah menyampaikan gagasan, informasi, perasaan dari si penulis kepada si pembaca agar tidak terjadinya kesalahan.

Secara singkat, tujuan kalimat efektif adalah menyampaikan informasi secara tepat dari penulis kepada pembaca.

Kalimat efektif banyak digunakan pada berbagai tulisan, seperti makalah, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan sebagainya.

[read more]

3. Syarat-Syarat Kalimat Efektif

Seorang penulis yang baik tidak hanya mementingkan gaya bahasa dan kecermatan ejaan saja, penggunaan kalimat efektif juga perlu diperhatikan agar informasi yang ingin disampaikan penulis dapat tersampaikan dengan baik.

Syarat-syarat kalimat efektif, yaitu kesatuan gagasan, koherensi kalimat, kesejajaran, ketepatan pemilihan diksi, kehematan kata, kelogisan, serta kecermatan tulisan.

Di samping itu, perlu diperhatikan juga tata kaidah ejaan yang benar.

Misalnya penggunaan tanda baca yang tidak tepat dapat menyebabkan tidak tersampaikannya informasi dengan baik.

Kalimat tidak dapat disebut kalimat efektif jika tidak tepat dalam penggunaan tata kaidah ejaan meskipun ketujuh syarat kalimat efektif sudah terpenuhi.

3.1 Kesatuan Gagasan

Kesatuan gagasan yang dimaksud adalah setiap kalimat, baik itu kalimat tunggal atau kalimat majemuk, harus mengandung satu ide pokok atau satu ide utama saja.

Syarat utama kalimat yaitu terdiri seminimalnya satu subjek dan predikat.

Rangkaian kata yang panjang tidak dapat disebut kalimat tanpa adanya subjek dan predikat.

Kesalahan yang sering ditemukan adalah sebagai berikut:

3.1.1 Kalimat Tunggal atau Majemuk Tidak Bersubjek

Subjek merupakan unsur penting dalam suatu kalimat.

Subjek menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, atau sesuatu dalam pokok pembicaraan.

Umumnya subjek berupa nomina (kata benda). Perlu diperhatikan bahwa kata yang diawali dengan kata depan, seperti di, ke, dari, buat, bagi, untuk, kepada, tidak akan pernah menjadi subjek dalam kalimat karena subjek tidak boleh diawali oleh kata depan.

Contoh kalimat yang tidak memiliki subjek

Di samping rumput, dapat juga memberikan leguminosa, baik secara sengaja ditanam maupun legum yang tercampur pada rumput alam.

Kalimat di atas tidak dijelaskan siapa yang dapat memberikan leguminosa.

Kalimat di atas akan menjadi kalimat efektif jika ditambahkan subjek.

Kalimat di atas seharusnya

Di samping (memberi) rumput, peternak dapat juga memberikan leguminosa, baik secara sengaja ditanam maupun legum yang tercampur pada rumput alam.

3.1.2 Kalimat Tunggal dengan Subjek Ganda

Tumbuhan yang sudah tua jumlah pelepah dan anak daun lebih banyak.

Kalimat di atas memiliki dua subjek, yaitu jumlah tumbuhan yang sudah tua dan jumlah pelepah dan anak daun sehingga kalimat tersebut menjadi tidak efektif. Kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi

Jumlah pelepah dan anak daun tumbuhan yang sudah tua banyak.

3.1.3 Kalimat yang Tidak Memiliki Predikat

Hadirnya predikat membuat subjek yang berada di depannya memiliki makna. Predikat adalah bagian kalimat yang memberi tahu tindakan atau perbuatan subjek tersebut.

Hormon insulin yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

Predikat tidak boleh didahului oleh yang karena yang dapat berfungsi sebagai penanda awal klausa keterangan dan dapat berfungsi sebagai konjungsi dalam kalimat majemuk. Kalimat di atas dapat menjadi kalimat efektif jika yang dihilangkan sehingga menjadi

Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

3.1.4 Kalimat dengan Predikat Ganda

Peningkatan kesadaran belajar adalah merupakan salah satu cara mengurangi pengangguran.

Kata adalah dan merupakan memiliki posisi yang sama yaitu sebagai predikat. Peletakan predikat dalam kalimat tidak boleh berdampingan. Hal ini akan menyebabkan kalimat tersebut tidak jelas kesatuan gagasannya. Kalimat di atas dapat menjadi kalimat efektif yaitu

Peningkatan kesadaran belajar adalah salah satu cara mengurangi pengguran.

3.1.5 Pemakaian Kata Tugas atau Konjungsi Tidak Tepat

Kata tugas adalah kata yang menyatakan hubungan gramatikal.

Preposisi, konjungsi, dan artikel merupakan kata tugas.

Konjungsi merupakan kategori kata yang berfungsi untuk meluaskan atau menghubungkan dua atau lebih klausa dalam sebuah kalimat.

Ilmu pengetahuan diarahkan demi untuk memberikan manfaat bagi manusia dan lingkungan.

Demi dan untuk keduanya termasuk preposisi, jadi tidak boleh digunakan secara berdampingan dalam sebuah kalimat. Kalimat tersebut dapat menjadi kalimat efektif yaitu

Ilmu pengetahuan diarahkan untuk memberikan manfaat bagi manusia dan lingkungan.

3.2 Kekoherenan

Kepaduan dalam kalimat adalah hubungan timbal balik yang benar di antara unsur pembentuk kalimat, yaitu antara subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.

Kelima unsur tersebut harus memiliki hubungan yang harmonis dalam sebuah kesatuan kalimat.

Kekoherenan adalah bentuk dari hubungan harmonis unsur penyusun kalimat tersebut.

Misalnya, unsur keterangan, meskipun dalam kalimat  bersifat dapat dipindahtempatkan, pada beberapa konteks kalimat, keterangan tidak dapat ditempatkan di antara predikat dan objek atau di antara predikat dan pelengkap.

Demikian pula halnya apabila kata tugas ditempatkan di depan sebuah kata atau konstituen yang dianggap pokok kalimat, akan menyebabkan pokok kalimat itu berubah fungsinya menjadi keterangan, sehingga kalimat itu menjadi tidak memiliki subjek.

Contoh kalimat yang tidak koheren

Orang yang terbiasa tinggal di daerah berhawa panas, akan merasa tersiksa jika berada pagi hari di Pangalengan, Bandung.

Kata berada selalu diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat. Kalimat di atas tidak tepat karena setelahnya diikuti dengan keterangan waktu. Kalimat di atas seharusnya

Orang yang terbiasa tinggal di daerah panas, akan merasa tersiksa jika pagi hari berada di Pangalengan, Bandung.

3.3 Kesejajaran (Keparalelan)

Kesejajaran adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama jenis katanya, pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai dalam sebuah kalimat.

Kesejajaran yaitu penyamaan jenis atau bentuk kata yang digunakan dalam kalimat, misalnya dalam sebuah rincian, jika unsur pertama menggunakan verba, unsur-unsur rincian lainnya harus menggunakan verba.

Jika unsur pertama berbentuk pasif, maka unsur berikutnya pun berbentuk pasif.

Contoh kalimat yang tidak memenuhi syarat paralel

Untuk meningkatkan hasil produksinya, biasanya petani melakukan pemupukan dan menyemprotkan pestisida terhadap hama tanaman.

Karena kata unsur pertama yaitu pemupukan memiliki awalan pe-, maka unsur berikutnya harus menggunakan awalan pe- sehingga akan memenuhi syarat kesejajaran. Kalimat diatas menjadi efektif jika menjadi

Untuk meningkatkan hasil produksinya, biasanya petani melakukan pemupukan dan penyemprotan pestisida terhadap hama tanaman.

3.4 Ketepatan Pilihan Kata (Diksi)

Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dengan penggunaannya dalam menyampaikan sebuah gagasan yang meliputi gaya bahasa, ungkapan, pilihan kata, sehingga didapatkan informasi yang sesuai dengan yang diinginkan.

Ketepatan dan kesesuaian kata sangat berpengaruh pada keefektifan kalimat.

Pemilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea atau wacana.

Kecocokan dalam pemilihan kata harus diperhatikan agar informasi dapat tepat sasaran.

Selain itu, perlu diperhatikan adanya kata umum dan kata khusus atau istilah yang mengacu pada bidang ilmu tertentu.

Misalnya pakan untuk makanan ternak, limbah untuk menyatakan sisa buangan pabrik, dan laik untuk menyatakan layak pada kendaraan.

Tsunami itu datang dengan tiba-tiba akibatnya puluhan ribu penduduk meninggal.

Kalimat di atas adalah contoh pemilihan diksi yang kurang tepat.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata meninggal bersinonim dengan tewas, gugur, mati, dan mangkat.

Namun penggunaan kata tersebut tidak dapat selalu sama.

Misalknya kata gugur lebih tepat digunakan bagi seorang pahlawan yang gugur dalam melaksanakan tugasnya.

Tewas dalam KBBI memiliki arti mati dalam perang atau bencana.

Tewas diterapkan pada suatu keadaan yang tidak menyenangkan misalnya tewas pada kecelakaan.

Contoh diksi yang tepat pada kalimat di atas adalah

Tsunami itu datang dengan tiba-tiba akibatnya puluhan ribu penduduk tewas.

3.5 Kehematan

Kalimat efektif adalah kalimat yang hemat, tidak berlebihan, namun strukturnya tetap benar sehingga kalimat tersebut padat dan berisi.

Kehematan dalam kalimat efektif mengandung arti tidak memakai kata-kata mubazir atau tidak menjamakkan kata yang sebenarnya sudah menunjukkan makna jamak.

Berikut contoh dari kalimat yang tidak hemat:

Biopori adalah merupakan lubang resapan air yang ditunjukkan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air.

Kesalahan yang terdapat pada kalimat di atas yaitu terdapat kata adalah dan merupakan yang memiliki arti sama atau dapat digunakan salah satunya saja.

Kalimat diatas seharusnya menjadi

Biopori adalah lubang resapan air yang ditunjukkan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air.

Atau

Biopori merupakan lubang resapan air yang ditunjukkan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air.

Terdapat dua cara untuk memenuhi unsur kehematan, yaitu menghindari kata-kata mubazir dan hindari hiponim.

Hiponim merupakan kata yang memiliki arti hierarkis atau kata-kata yang terwakili maknanya oleh kata yang lebih umum. Contoh kalimat yang mengandung hiponim

  • Laju inflasi naik ke atas menjadi 11%
  • Binatang kucing dan anjing sering dijadikan binatang peliharaan.

Setelah kata naik seharusnya tidak perlu ditambahkan kata ke atas. Begitu juga dengan kata binatang sebelum kata kucing dan anjing. Kalimat tersebut jika memenuhi syarat kehematan menjadi

  • Laju inflasi naik menjadi 11%
  • Anjing dan kucing sering dijadikan binatang peliharaan.

3.6 Kelogisan

Kelogisan dapat diartikan sebagai masuk akal.

Kalimat logis adalah kalimat yang dapat diterima sesuai dengan penalaran.

Suatu kalimat dapat dikatakan lemah maknanya jika tidak logis meskipun sudah benar struktur, pemakaian tanda baca, kata maupun frasanya.

Contoh kalimat yang tidak sesuai dengan penalaran

Pembuangan tempat sampah di mana-mana dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan kampus.

Kalimat di atas tidak dapat diterima oleh penalaran. Cara untuk menjaga kebersihan lingkungan kampus adalah dengan menyediakan tempat sampah bukan dengan membuang tempat sampah.

Kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi

Penyediaan tempat sampah di mana-mana bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan kampus.

Contoh kalimat lain yang tidak memenuhi syarat kelogisan adalah

Sebuah jurnal mengatakan bahwa rekayasa genetika mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan manipulasi gamet.

Kalimat di atas tidak logis karena seharusnya yang dapat berkata adalah makhluk hidup, sedangkan jurnal bukanlah makhluk hidup. Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi

Sebuah jurnal menyatakan bahwa rekayasa genetika mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan manipulasi gamet.

3.7 Kecermatan Penulisan

Kecermatan penulisan kalimat efektif harus didukung  dengan pemakaian EYD.

Sekalipun struktur dan kelogisannya terpenuhi, kalimat tidak dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika tidak didukung dengan penggunaan EYD.

Kesalahan ejaan berpengaruh terhadap kalimat efektif, tidak hanya memperkecil kualitas kalimat, melainkan juga menyebabkan kesalahan kalimat.

Contoh kalimat yang tidak disertai kecermatan penulisan

Baik mahasiswa maupun dosen IPB bisa unduh 4 peranti lunak.

Kalimat di atas tidak menggunakan aturan EYD.

Angka yang terdapat pada kalimat di atas seharusnya ditulis menggunakan huruf karena hanya terdiri dari satu kata. Penggunaan kata dapat juga kurang tepat.

Kalimat di atas seharusnya menjadi

Baik mahasiswa maupun dosen IPB dapat mengunduh empat peranti lunak.

4. Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif

Setelah mengetahui syarat-syarat kalimat efektif, maka Anda dapat menyusun kalimat efektif sendiri.

Hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan EYD serta tanda baca.

Kalimat tidak akan menjadi efektif meskipun sudah memenuhi tujuh syarat diatas jika masih terdapat kesalahan dalam penggunaan EYD maupun tanda baca.

Kalimat efektif yang baik adalah kalimat yang dapat menyampaikan informasi dari penulis tanpa adanya kesalahan makna yang diterima oleh pembaca maupun pendengarnya.

Contoh kalimat tidak efektif yang biasa diucapkan oleh seorang pembawa acara

Untuk mempersingkat waktu, kami lanjutkan pada acara berikutnya.

Kalimat tersebut tidak efektif karena tidak memenuhi syarat kelogisan.

Waktu adalah suatu hal yang tidak dapat disingkat, maka sebaiknya kalimat di atas diperbaiki menjadi

Untuk mengefisienkan waktu, kami lanjutkan pada acara berikutnya.

4.1 Contoh pada Teks Pidato

Pidato dilakukan untuk menyampaikan informasi secara lisan.

Pidato biasa dilakukan pada keadaan penting oleh orang tertentu.

Terdapat beberapa metode dalam melakukan pidato, salah satunya adalah membaca teks pidato.

Pembuatan teks pidato diharapkan agar tidak terlewatkannya informasi penting yang ingin disampaikan kepada orang banyak.

Dalam penyampaian, teks pidato masih sering ditemukan ketidakefektifan.

Contoh kalimat tidak efektif pada teks pidato yang disampaikan oleh kepala sekolah saat upacara penaikan bendera hari senin.

Bagi semua siswa harus memahami uraian berikut ini.

Kalimat di atas dapat menjadi efektif jika diubah menjadi

Semua siswa harus memahami uraian berikut ini.

Contoh lain kalimat tidak efektif pada pidato yang disampaikan oleh pemimpin dalam sebuah lingkungan tempat tinggal adalah

Sebetulnya banyak orang-orang yang masih peduli terhadap kebersihan lingkungan di desa Sukamaju ini.

Kalimat tersebut tidak efektif karena kata banyak sudah menunjukan arti jamak, jadi tidak perlu menjamakkan kata ­orang. Kalimat di atas dapat menjadi kalimat efektif jika diubah menjadi

Sebetulnya banyak orang yang masih peduli terhadap kebersihan lingkungan di desa Sukamaju ini.

4.2 Contoh pada Teks Berita

Berita merupakan informasi tentang keadaan yang sedang terjadi. Berita dapat disampaikan melalui berbagai media, salah satunya melalui media cetak. Media yang biasa digunakan untuk menyampaikan berita adalah koran.

Berikut adalah kalimat tidak efektif pada teks berita

Pemerintah disarankan untuk lebih mensosialisasikan tentang hal-hal yang dapat dimanfaatkan dari hasil hutan bukan kayu, seperti minyak atsiri.

Kalimat di atas meskipun sudah memenuhi tujuh syarat kalimat efektif, namun masih ditemukan kata yang tidak sesuai dengan kaidah EYD. Kata mensosialisasikan seharusnya diganti dengan menyosialisasikan. Kalimat tersebut dapat efektif jika diubah menjadi

Pemerintah disarankan untuk lebih menyosialisasikan tentang hal-hal yang dapat dimanfaatkan dari hasil hutan bukan kayu, seperti minyak atsiri.

Contoh lain kalimat pada teks berita yang tidak efektif adalah

1 Mei dituntut buruh sebagai hari libur nasional

Kalimat di atas dapat diubah menjadi

Buruh menuntut agar 1 Mei dijadikan sebagai hari libur nasional.

4.3 Contoh pada Teks Pengumuman

Pengumuman bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada masa yang luas. Pengumuman bisa disajikan dalam beberapa bentuk, yaitu video, gambar, maupun tulisan.

Contoh kalimat tidak efektif dalam teks pengumuman dalam sebuah sekolah

Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 dilaksanakan di lapangan utama sekolah pada hari minggu.

Peringatan yang ke-69 adalah peringatan Hari Kemerdekaan bukan Republik Indonesia yang ke-69 karena Republik Indonesia hanya satu. Kalimat di atas dapat menjadi kalimat efektif jika diubah menjadi

Peringatan Hari Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia dilaksanakan di lapangan utama sekolah pada hari minggu.

4.4 Contoh pada Teks Drama

Dalam menyusun teks drama juga harus diperhatikan keefektifan kalimatnya. Selain unsur intrinsik dan ekstrinsik pada sebuah drama, makna dari drama tersebut tidak akan tersampaikan kepada penonton jika tidak menggunakan kalimat yang efektif.

Contoh kalimat tidak efektif pada teks drama “penantian” karya Lukman Sardi

Anak: Bu, sudah delapan purnama kira menunggu kedatangan bapak, akankah ini Cuma sekedar penantian bu?

Kalimat di atas tidak efektif karena kata sekedar bukanlah kalimat yang baku. Bentuk baku dari sekedar adalah sekadar. Kalimat di atas dapat menjadi efektif jika diubah menjadi

Anak: Bu, sudah delapan purnama kira menunggu kedatangan bapak, akankah ini Cuma sekadar penantian bu?

4.5 Contoh pada Teks Monolog

Monolog adalah suatu ilmu seni peran yang hanya dibutuhkan satu orang dalam melakukan adegannya. Ekspresi dan penghayatan adalah hal yang perlu diperhatikan dalam monolog. Namun, tanpa adanya penggunaan kalimat yang efektif dapat menyebabkan hilangnya makna yang diperankan oleh aktor tersebut.

Contoh kalimat tidak efektif yang terdapat pada teks monolog adalah

Ketika ayah meninggalkan tempat pemukiman, hanya kulihat punggungnya yang setengah membungkuk.

Kalimat di atas dapat menjadi efektif jika diubah menjadi

Kulihat punggung ayah setengah membungkuk saat meninggalkan pemukiman.

 

Penggunaan kalimat efektif sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memakai kalimat efektif dapat menyebabkan informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan sempurna oleh pendengar atau pembaca.

[/read]

1 thought on “Kalimat Efektif: Pengertian, Tujuan, Syarat, dan Contoh”

Comments are closed.