5 Sastrawan Terbaik di Indonesia

Sastra adalah suatu ungkapan manusia berupa karya tulisan berdasarkan pendapat, pemikiran, pengalaman, imajinasi, dan lain-lain yang dibalut dengan kesan estetika.

Di Indonesia sendiri terdapat sederet sastrawan terbaik yang karyanya patut kita nikmati.

Siapa saja mereka?

5. Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer

 

Pramoedya Ananta Mastoer atau lebih dikenal sebagai Pramoedya Ananta Toer adalah pengarang Indonesia yang lahir di Blora pada tanggal 6 Februari 1925 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 30 April 2006.

Selama hidupnya, Pramoedya menjadi pengarang yang paling produktif di Indonesia dan sudah melahirkan lebih dari 50 karya.

Hebatnya lagi, seluruh karyanya sudah diterjemahkan ke lebih dari 41 bahasa.

Beberapa karyanya yang paling terkenal dan sampai saat ini masih familiar di telinga masyarakat adalah Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Gadis Pantai, Rumah Kaca, dan masih banyak lagi.

Karya-karyanya yang fenomenal menjadikan Pramoedya “kerepotan” menerima banyak penghargaan dari berbagai pihak.

Beberapa penghargaan yang berhasil diperoleh antara lain,

  • Freedom to Write Award dari PEN American Center, Amerika tahun 1988,
  • Wertheim Award dari The Wertheim Foundation, Belanda tahun 1995,
  • Ramon Magsaysay Award dari Ramon Magsaysay Award Foundation Filipina tahun 1995,
  • UNESCO Madanjeet Singh Prize dari UNESCO Prancis tahun 1996,
  • Doctor of Human Letters dari Michigan University, Amerika Serikat tahun 1999,
  • Chancellor’s Distinguished Honor Award dari California University, Amerika Serikat tahun 1999,
  • New York Foundation for the Arts Award, Amerika Serikat tahun 2000,
  • Fukuoka Cultural Grand Prize, Jepang tahun 2000,
  • The Norwegian Authors Union tahun 2004, dan
  • Centenario Pablo Neruda, Chili tahun 2004.

[read more]

4. Chairil Anwar

Biografi Chairil Anwar

 

Chairil Anwar adalah seorang sastrawan Indonesia yang lahir di Medan pada tanggal 26 Juli 1922 dan meninggal saat berusia 27 tahun di Jakarta pada tanggal 28 April 1949.

Dalam sejarah kesusastraan Indonesia banyak disebut nama Chairil Anwar dan karyanya yang paling fenomenal adalah sebuah puisi berjudul Aku.

Puisi ini menyuarakan suatu pemberontakan dan dianggap sebagai tonggak sastra pada tahun 45-an yang mana pada saat itu Indonesia masih dijajah Belanda.

Maka dari itu Chairil Anwar dinobatkan sebagai pelopor angkatan 45 oleh H.B Jassin.

Adapun beberapa puisi lain yang juga sama familiar dan populernya dengan puisi berjudul Aku tersebut yaitu Cerita Buat Dien Tamaela dan Antara Karawang dan Bekasi.

Puisi-puisinya tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga dikenal oleh dunia.

Puisi karya Chairil Anwar telah diterjemahkan ke beberapa bahasa asing yaitu Rusia, Inggris, Latin, Belanda, dan Jerman.

Ada juga sejumlah buku karya Chairil Anwar yaitu Deru Campur Debu, Derai-Derai Cemara, dan The Complete Poetry Prose of Chairil Anwar.

Penasaran dengan kisah hidup sang sastrawan?

Simak artikel Biografi Chairil Anwar yuk!

3. Taufiq Ismail

Taufiq Ismail

 

Taufiq Ismail atau yang juga dikenal sebagai Datuk Panji Alam Khalifatullah adalah seorang sastrawan dan penyair Indonesia kelahiran Bukit Tinggi tanggal 25 Juni 1935.

Taufiq Ismail dikenal sebagai pelopor sastra pada tahun 66-an dan sajak yang diciptakan seringkali dinyanyikan oleh grup musik religi Bimbo.

Beberapa karyanya yang terkenal adalah Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Puisi-Puisi Langit, dan Tirani dan Benteng.

Sejumlah karyanya juga telah diterjemahkan di beberapa bahasa asing seperti Rusia dan Inggris.

Dikarenakan peran besarnya di dunia kesusastraan Indonesia menjadikan Taufiq Ismail mendapatkan beberapa penghargaan baik itu tingkat nasional maupun internasional, antara lain:

  • Mendapatkan Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia tahun 1970,
  • Menjadi penyair undangan di Lowa University, Amerika Serikat pada tahun 1971-1972 dan 1991-1992,
  • Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa Indonesia tahun 1994,
  • Menjadi Pengarang undangan di Dewan Bahasa dan Pustaka, Malaysia tahun 1993, dan
  • Memperoleh South East Asia Write Award dari Kerajaan Thailand tahun 1994.

2. Sapardi Djoko Damono

Biografi Sapardi Djoko Damono

 

Sapardi Djoko Damono adalah seorang sastrawan Indonesia yang lahir di Surakarta pada tanggal 20 Maret 1940 dan meninggal di Tangerang Selatan pada tanggal 19 Juli 2020.

Karya-karya Sapardi dikenal mempunyai lirik sederhana, tetapi memiliki makna yang sangat dalam.

Karyanya yang berjudul Hujan Bulan Juni sangatlah populer sehingga Sapardi sendiri mendapat julukan sebagai Bapak Hujan Bulan Juni.

Selain itu, beberapa karyanya yang juga populer adalah Pada Suatu Hari Nanti dan Aku Ingin.

Dikarenakan kontribusinya dalam dunia kesusastraan Indonesia yang cukup kuat menjadikan Sapardi mendapatkan beberapa penghargaan, antara lain:

  • Cultural Award Australia tahun 1978,
  • Anugerah Puisi Putra Malaysia tahun 1983,
  • Mataram Award tahun 1985,
  • SEA Write Award Thailand tahun 1986,
  • Mendapatkan Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia tahun 1990,
  • Kalyana Kretya Menristek Indonesia tahun 1996,
  • The Achmad Bakrie Award for Literature tahun 2003,
  • Khatulistiwa Award tahun 2004, dan
  • Mendapat penghargaan dari Akademi Jakarta tahun 2012.

Selami kehidupan sang sastrawan di artikel Biografi Sapardi Djoko Damono yuk!

1. Andrea Hirata

Andrea Hirata

 

Air Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun atau lebih dikenal sebagai Andrea Hirata adalah seorang sastrawan Indonesia yang lahir di Belitung Timur pada tanggal 24 Oktober 1967.

Terdapat karya Andrea Hirata yang sangat populer yaitu Laskar Pelangi.

Laskar Pelangi ini bahkan sudah diterjemahkan ke lebih dari 34 bahasa dan telah diterbitkan di 130 negara.

Andrea Hirata sudah berkarier di dunia sastra berskala internasional seperti sebagai pengajar sastra di luar negeri dan aktif di berbagai macam festival buku.

Dikarenakan kontribusi tersebut menjadikan Andrea Hirata mendapatkan banyak penghargaan baik itu tingkat nasional maupun internasional, antara lain:

  • Menjadi juara pertama di Buchaward, Jerman tahun 2013,
  • Menjadi juara pertama di New York Book Festival tahun 2013, dan
  • Hon DLitt (Honorary Doctor of Letters) dari Universitas Warwick tahun 2015

Baca juga artikel Biografi Andre Hirata yuk!

 

Itulah 5 sastrawan Indonesia yang gaungnya sampai ke belahan dunia sana.

Semoga bisa menginspirasi kita semua agar bisa menjadi seseorang yang lebih berkualitas.

Terima kasih sudah mambaca ya!

[/read]