“Resensi adalah karya prosa baru yang berisi ulasan mengenai suatu karya sastra.”
Tahukah Anda, dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali orang yang masih kebingungan mencari rekomendasi buku yang menarik untuk dibaca.
Mereka biasanya lebih memilih untuk menunggu teman atau kerabatnya selesai membaca sebuah buku, demi memperoleh rekomendasi.
Hal tersebut tentu saja akan membutuhkan waktu yang lama bukan?
Namun, tahukah Anda, sebenarnya ada sebuah trik cepat untuk memilih sebuah buku lho! Apakah triknya?
Berikut pemaparannya.
Salah satu trik cepat yang dapat digunakan untuk memilih buku bacaan yang menarik dan cepat adalah dengan membaca resensi.
Resensi ini biasanya disajikan di media massa, seperti majalah atau surat kabar lho.
Namun, bagi beberapa orang, istilah resensi ini mungkin masih terdengar asing.
Berikut kami paparkan penjelasannya.
1. Pengertian
Resensi memiliki beberapa pengertian.
Pengertian tersebut berasal dari pendapat para ahli maupun dari kaidah bahasa atau etimologi, misalnya menurut kaidah-kaidah bahasa yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Secara etimologi (cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang asal usul kata), resensi berasal dari kata resentie (Bahasa Belanda) dan resencere, recensio, dan revidere (Bahasa Latin) yang dapat diartikan meninjau kembali, melihat kembali, menceritakan kembali atau mengulas kembali.
Sedangkan, dalam Bahasa Inggris, resensi dikenal dengan istilah review.
Pengertian resensi juga dikemukakan oleh beberapa ahli seperti Saryono, W.J.S. Poerwadarminta, Euis Sulastri, dan Panuti Sudjiman.
Menurut Saryono, resensi adalah tulisan yang berbentuk esai yang berisi tentang ulasan, laporan, serta pertimbangan kuat lemahnya, argumentatif tidaknya, dan baik buruknya sebuah buku.
Esai tersebut disertai dengan foto sampul atau foto buku tersebut sebagai ilustrasi pendukung resensi.
W.J.S. Poerwadarminta juga memberikan definisi resensi sebagai menilai kelebihan dan kekurangan sebuah buku atau karya tulis, baik dari tema maupun isi.
Resensi memberikan informasi kepada khalayak terkait layak tidaknya sebuah buku untuk dibaca yang dimuat di media cetak seperti majalah atau surat kabar.
Sejalan dengan itu, menurut Euis Sulastri, resensi diartikan sebagai kupasan film, buku, atau drama yang dimuat di media massa, khususnya media cetak seperti koran dan majalah.
Panuti Sudjiman juga mengemukakan pendapat bahwa resensi merupakan hasil penilaian singkat yang memuat kritikan dan ulasan singkat tentang sebuah buku atau karya tulis disertai dengan pembahasan tentang kelebihan dan kekurangan buku atau karya tulis.
Lebih lengkapnya, menurut KBBI, definisi resensi adalah pembicaraan atau perbincangan tentang buku atau dapat diartikan juga pertimbangan, pembandingan, penilaian, kritikan atau ulasan tentang buku.
Dengan kata lain, resensi merupakan kegiatan mengulas kembali atau menceritakan kembali secara singkat isi suatu karya atau memaparkan kritik terhadap suatu karya dengan menampilkan sinopsis, data, maupun kritikan dari penulis resensi setelah membaca, mengetahui, dan memahami isi karya tersebut.
2. Syarat Resensi yang Baik
Kualitas resensi yang ditulis akan sangat mempengaruhi ketertarikan pembaca untuk membaca dan menggali informasi isi resensi tersebut.
Oleh karena itu, untuk menghasilkan resensi yang menarik dan berkualitas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan.
Syarat-syarat tersebut diantaranya adalah tersedianya data buku yang lengkap.
Data buku terdiri dari nama pengarang, tahun terbit, nama penerbit, dan tebal buku.
Pendahuluan harus memuat biografi pengarang, perbandingan antara karya yang akan diulas dengan karya serupa lainnya, tema dan isi karya.
Selain itu, dalam suatu resensi haruslah ada ulasan singkat terkait buku atau karya tersebut.
Ulasan yang ditulis haruslah bermanfaat dan dipaparkan secara jelas serta tepat sasaran.
[read more]
3. Fungsi
Resensi memiliki beberapa fungsi antara lain fungsi informatif, fungsi komersial, dan fungsi akademik.
3.1 Fungsi Informatif
Fungsi informatif maksudnya adalah untuk menginformasikan adanya suatu karya, baik berupa buku atau film, sehingga pembaca tertarik untuk menikmati karya tersebut.
3.2 Fungsi Komersial
Sedangkan, fungsi komersial maksudnya adalah resensi dapat dijadikan ajang mempromosikan suatu karya, sehingga memberikan keuntungan bagi penulis atau pembuat karya.
Resensi yang baik akan menarik pembaca untuk membeli atau menikmati karya yang diulas, sehingga omset penjualan sebuah karya akan meningkat.
Hal ini tentu saja dapat memberikan dampak positif bagi pembuat karya, pengarang atau penulis buku maupun penerbit.
Berawal dari resensi, pasar buku akan semakin berkembang pesat.
3.3 Fungsi Akademik
Selanjutnya fungsi ketiga dari ulasan ini adalah fungsi akademik.
Ulasan dapat membentuk wacana keilmuan mengenai topik tertentu melalui interaksi antara penulis buku, editor, dan pembuat ulasan.
Dari menulis resensi, penulis resensi akan mendapat pengetahuan dan wawasan lebih mengenai suatu topik yang diulas.
Kemampuan penulis dalam mengulas sebuah karya juga akan bertambah.
Selain itu, kemampuan analisis dan kreativitas penulis juga dapat berkembang.
4. Tujuan dan Manfaat
Sebuah resensi ditulis bukan tanpa tujuan dan manfaat.
Adapun tujuan dan manfaatnya adalah sebagai berikut.
- Tujuan yang pertama adalah mengajak atau mempengaruhi khalayak untuk mendiskusikan lebih lanjut terkait karya atau buku yang diulas.
- Tujuan yang kedua adalah memberikan informasi (tujuan informatif) maupun pemahaman kepada khalayak mengenai isi karya atau buku.
- Tujuan yang ketiga adalah agar pembaca mengetahui kelayakan sebuah karya atau buku untuk dibaca atau dibeli.
- Tujuan yang keempat adalah menjawab pertanyaan terkait penerbitan buku atau karya, seperti latar belakang buku atau karya tersebut dibuat atau diterbitkan.
- Tujuan yang kelima adalah memberikan kritik dan saran kepada penulis buku atau pembuat karya. Resensi juga bertujuan untuk menguji kualitas suatu buku atau karya dengan membandingkannya dengan karya sejenisnya sehingga dapat ditemukan keterkaitan antara satu karya dengan karya lainnya.
- Tujuan yang keenam adalah sebagai media untuk menyampaikan pendapat melalui sebuah penilaian yang diwujudkan dalam bentuk tulisan.
Selain memiliki tujuan, dibuatnya resensi juga memiliki beberapa manfaat baik bagi penulis maupun pembaca.
Manfaat resensi bagi pembaca yaitu dapat memberikan gambaran tentang isi sebuah karya atau buku.
Sedangkan, manfaatnya bagi penulis ulasan antara lain sebagai sarana promosi dan sarana pengembangan kreativitas yang memberikan nilai ekonomis.
Jika resensi dimuat di majalah atau surat kabar, penulis resensi akan memperoleh imbalan berupa uang bahkan buku gratis dari penerbit buku bersangkutan.
5. Unsur-Unsur Resensi
Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas resensi adalah unsur-unsur penyusunnya.
Jika salah satu unsur tersebut tidak ada, resensi yang dibuat akan rumpang dan tidak lengkap.
Resensi yang tidak lengkap umumnya sulit dipahami oleh pembaca dan informasi yang disampaikan menjadi kurang menarik.
Unsur-unsur penyusun resensi antara lain sebagai berikut.
5.1 Judul Resensi
Judul sebaiknya dibuat semenarik mungkin dan harus berhubungan atau selaras dengan isi ulasan agar dapat memberikan nilai lebih pada ulasan yang dibuat.
Pada umumnya orang akan tertarik dengan suatu tulisan ketika judul yang mereka baca terkesan menarik.
Sebaliknya, jika judul tulisan yang dibuat tidak menarik, pembaca akan cenderung melewatkan tulisan tersebut dan tidak akan membacanya.
Namun, judul yang menarik juga harus diseimbangkan dengan kualitas isi tulisan yang dibuat.
Meskipun judulnya menarik, tetapi kandungan isinya tidak berkualitas, tentu hal tersebut akan mengecewakan pembaca.
Dalam penulisannya, judul tidak harus ditetapkan dari awal, judul dapat juga dibuat setelah ulasan selesai dibuat.
Pemilihan judul ini sebaiknya memperhatikan diksi yang tepat tetapi mudah dipahami serta menggunakan kalimat yang efektif.
Tak hanya itu, judul yang dipilih sebaiknya mampu menarik rasa penasaran pembaca untuk membaca isi ulasan.
5.2 Penyusunan Data (Identitas Buku)
Penyusunan data harus memerhatikan identitas buku, yaitu judul buku (jika buku yang dibuat ulasan merupakan buku terjemahan, judul asli buku tersebut juga harus ditulis), pengarang (jika ada penerjemah dan penyunting atau editor juga harus ditulis), penerbit, tahun terbit dan urutan cetakan, tebal buku dan harga buku jika diperlukan.
5.3 Pembukaan (Lead)
Pembukaan (lead) pada resensi biasanya berisi introduksi (pengenalan) si pembuat karya atau penulis buku serta karya lain yang telah dibuatnya, prestasi yang pernah diraihnya, serta keunikan gaya penciptaan atau penulisan bukunya.
Selain itu, dalam pembukaan biasanya dipaparkan juga keunikan buku, perumusan tema buku, kritik terhadap kekurangan buku, kesan pembuat ulasan terhadap isi buku, serta perbandingan buku yang diulas dengan buku lain yang sejenis.
Bagian pembukaan (lead) juga dapat diisi dengan pertanyaan retoris atau pengenalan penerbit buku yang bersangkutan.
5.4 Isi Resensi
Isi resensi meliputi sinopsis, kelebihan dan kekurangan buku, ulasan singkat tentang buku, penggunaan bahasa (gaya bahasa), serta ulasan tentang kerangka buku.
Ulasan singkat tentang buku yang disampaikan pada bagian isi ini, biasanya disertai dengan kutipan secukupnya.
Kutipan yang diambil biasanya merupakan sesuatu yang menarik atau unik.
Jika terdapat kesalahan cetak biasanya juga dibahas pada bagian isi.
Sinopsis yang dibuat pada bagian ini berisi paparan intisari buku yang diceritakan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu).
Setelah sinopsis dipaparkan biasanya penulis resensi memberikan paparan tentang kelebihan dan kekurangan buku yang dibuat ulasan.
Dalam hal ini, penulis resensi dituntut untuk kritis dan memiliki kemampuan analisis yang mendalam agar kelebihan dan kekurangan suatu buku atau karya terkupas dengan baik sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
5.5 Penutup Resensi
Bagian penutup ini berisi mengenai sasaran dan alasan suatu karya atau buku tersebut ditulis.
Selain itu, bagian ini juga memaparkan kelayakan suatu karya atau buku untuk dibaca, kesimpulan hasil penilaian, serta rekomendasi penulis resensi.
6. Jenis-Jenis Resensi
Klasifikasi karya prosa baru ini dibedakan menjadi beberapa bentuk. Berikut adalah penjelasannya.
6.1 Klasifikasi Secara Umum
Resensi dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain resensi deskriptif, informatif, dan kritis.
- Resensi deskriptif adalah jenis ulasan yang berisi pembahasan secara rinci pada setiap bagian buku yang dibuat ulasan.
- Resensi informatif adalah jenis ulasan singkat yang hanya menginformasikan secara umum tentang isi buku yang dibuat ulasan.
- Sedangkan, resensi kritis adalah ulasan yang bersifat objektif dan kritis serta berisi ulasan terkait metodologi ilmu pengetahuan tertentu yang dibahas secara rinci.
6.2 Berdasarkan Isi yang Disajikan
Selain tiga jenis ulasan di atas, dalam beberapa sumber juga dipaparkan bahwa jenis-jenis ulasan dibagi lagi berdasarkan isi yang disajikan di dalamnya.
Berdasarkan isinya, resensi dibagi menjadi resensi informatif, evaluatif, dan informatif-evaluatif.
- Resensi informatif merupakan jenis ulasan yang berisi hal-hal penting tentang intisari suatu buku.
- Resensi evaluatif merupakan jenis ulasan yang menyajikan penilaian pembuat ulasan terhadap isi buku. Resensi evaluatif umumnya hanya berisi paparan singkat pembuat ulasan terkait penilaian yang disampaikan dan hanya berupa ilustrasi atau penjelasan sekilas.
- Sedangkan, resensi informatif-evaluatif merupakan perpaduan antara resensi informatif dan resensi evaluatif. Ulasan jenis informatif-evaluatif menyajikan intisari buku dan juga memaparkan penilaian penulis resensi terhadap buku. Resensi informatif-evaluatif ini seringkali disebut sebagai jenis ulasan yang ideal karena memuat dua konten penting yaitu informasi isi buku dan penilaian, sehingga pembaca resensi jenis ini dapat mengetahui gambaran isi buku juga mengetahui kualitas buku, layak atau tidak untuk dibaca.
6.3 Klasifikasi Lainnya
Sumber lain juga menyebutkan tiga jenis ulasan yang lain, yaitu resensi deskriptif, deskriptif-evaluatif, dan deskriptif-komparatif.
6.3.1 Deskriptif
Resensi deskriptif merupakan jenis ulasan yang isinya memaparkan karya seseorang secara menyeluruh, baik dari isinya, gaya penulisannya, maupun pengarang atau penulisnya.
Resensi deskriptif ini tidak berisi penilaian pembuat ulasan terkait baik atau tidaknya karya tersebut.
Ulasan ini hanya memberikan pembahasan singkat tentang isi karya tersebut, proses karya tersebut diciptakan, serta siapa pencipta karya tersebut.
6.3.2 Deskriptif-Evaluatif
Resensi deskriptif-evaluatif merupakan jenis ulasan yang bukan hanya memaparkan isi karya secara menyeluruh tetapi juga memaparkan hasil penilaian pembuat ulasan terhadap karya tersebut.
Penilaian dilakukan secara kritis dan argumentatif.
Pada bagian akhir resensi deskriptif-evaluatif terdapat kesimpulan yang menyatakan baik atau tidaknya kualitas karya yang dibuat ulasan.
6.3.3 Deskriptif-Komparatif
Resensi deskriptif-komparatif merupakan jenis ulasan yang memaparkan hasil penilaian penulis ulasan terhadap suatu karya dengan membandingkannya dengan karya yang lain yang memiliki kesamaan, baik kesamaan topik atau kesamaan materi yang disampaikan.
Resensi deskriptif-komparatif ini merupakan jenis ulasan yang sulit dilakukan karena penulis ulasan tidak hanya dituntut untuk memahami karya yang ia resensikan saja, tetapi juga harus mampu memahami karya-karya lain yang dijadikan sebagai pembanding.
Menulis resensi deskriptif-komparatif tergolong rumit karena membutuhkan kemampuan analisis secara mendalam dan kritis.
Oleh karena itu, penulis ulasan harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas agar lebih mudah memahami isi buku atau karya yang diulas, sehingga ulasan yang ditulis memiliki kualitas yang baik dan mudah dipahami pembaca.
7. Struktur Teks
Struktur teks resensi terdiri dari beberapa bagian.
1. Identitas
Identitas pada ulasan ini meliputi judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, ukuran buku, dan tebal halaman.
Bagian ini biasanya tidak dinyatakan secara langsung.
2. Orientasi
Orientasi terletak pada paragraf pertama teks.
Bagian ini berisi ulasan tentang kelebihan buku termasuk riwayat penghargaan yang diperoleh buku.
3. Sinopsis
Sinopsis berisi tentang ringkasan isi buku berdasarkan pemahaman penulisnya.
4. Analisis
Bagian analisis merupakan bagian yang berisi paparan ada atau tidaknya unsur-unsur cerita, seperti tema, alur, serta penokohan.
5. Evaluasi
Bagian evaluasi berisi ulasan tentang kelebihan dan kekurangan buku yang dibuat ulasan.
8. Tahapan Pembuatan Resensi
Tahapan pembuatan resensi adalah sebagai berikut.
1. Menentukan Buku
Menentukan atau memilih buku yang akan dibuat ulasan serta melakukan penjajakan buku yang akan dibuat ulasan.
Penjajakan yang dilakukan terkait tema, deskripsi buku, penerbit, tahun dan tempat buku tersebut diterbitkan, format, jumlah halaman, jumlah bab, harga buku, serta bidang kajian buku tersebut, seperti ekonomi, filsafat, sastra, atau lainnya.
2. Membaca dan Memahami
Membaca dan memahami isi buku secara keseluruhan, teliti, dan cermat serta memahami permasalahan dalam buku tersebut dengan tepat.
3. Menandai Buku yang Perlu Pemahaman Lebih Lanjut
Menentukan dan menandai bagian-bagian buku yang memerlukan pemahaman lebih lanjut serta bagian-bagian buku yang akan dijadikan kutipan pada teks resensi yang akan ditulis.
4. Membuat Sinopsis
Membuat sinopsis atau ringkasan isi buku yang akan dibuat ulasan.
5. Membuat Outline
Membuat outline atau garis besar resensi yang akan ditulis.
6. Memberikan Penilaian
Memberikan penilaian terhadap beberapa hal, yaitu kerangka penulisan, isi pernyataan, bahasa, dan aspek teknis.
Kerangka penulisan terkait kohesi dan koherensi antar bagian, dinamika dan sistematikanya.
Isi pernyataan terkait bagaimana kualitas ide yang dipaparkan, bagaimana ketajaman analisisnya, kelengkapan data serta kreativitas yang disajikan dalam buku tersebut.
Bahasa terkait dengan penerapan ejaan yang disempurnakan (EYD), efektivitas kalimat dan ketepatan diksi yang digunakan.
Sementara, aspek teknis berkaitan dengan penampilan buku secara fisik, misalnya kerapian cetakan dan kebersihan buku.
7. Menyusun Ulasan
Menyusun ulasan dan menulisnya sesuai dengan hasil penilaian dan outline yang telah dibuat sebelumnya.
8. Melakukan Koreksi
Melakukan koreksi dan melakukan revisi hasil ulasan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
Selain tahapan-tahapan di atas, diperlukan juga pengetahuan dan pemahaman tentang teknik pembuatan resensi.
9. Teknik Pembuatan
Teknik pembuatan resensi dibagi menjadi tiga macam, yaitu teknik cutting and glueing, teknik focusing, dan teknik comparing.
9.1 Teknik Cutting and Glueing
Teknik cuting and glueing dilakukan dengan merekatkan atau menggabungkan potongan-potongan tulisan.
Potongan-potongan tulisan yang digabungkan adalah bagian-bagian yang menarik dan juga bagian-bagian yang menggambarkan gagasan yang disampaikan oleh penulis buku.
Potongan-potongan tersebut kemudian dirangkai dalam suatu kesatuan yang logis yang biasa disebut dengan istilah pelekatan atau penempelan.
Pada tahap pelekatan harus memperhatikan kepaduan gagasan dan kesatuan antar potongan tulisan agar mudah dipahami dan gagasan penulis buku tersampaikan dengan jelas dalam ulasan yang dibuat.
Peran penulis ulasan dalam hal ini hanya merangkai atau mengaitkan gagasan agar saling menyambung satu sama lainnya.
Pembuat ulasan hanya boleh merefleksikan pandangan atau kesan terhadap buku yang dibuat ulasan pada bagian judul resensi dan bagian kesimpulan saja.
Teknik ini merupakan teknik yang paling cocok bagi pemula yang ingin belajar menulis resensi karena teknik ini merupakan teknik penulisan resensi yang paling sederhana.
9.2 Teknik Focusing
Teknik focusing merupakan teknik penulisan ulasan yang prinsipnya memusatkan pada suatu hal yang menarik atau menonjol dari buku yang dibuat ulasan.
Dalam hal ini pembaca difokuskan pada satu objek ulasan yang disajikan.
Bagian yang menarik yang dapat dijadikan sebagai objek tersebut antara lain tema, sampul buku, sosok pengarang atau penulis buku, metode pembahasan yang digunakan oleh penulis buku, gaya penyajian, atau latar belakang diterbitkannya buku tersebut.
9.3 Teknik Comparing
Teknik comparing merupakan teknik pembuatan ulasan yang prinsipnya membandingkan objek resensi yang akan dibuat dengan objek resensi dari sumber lain yang sejenis.
Perbandingan objek tersebut dapat dilakukan berdasarkan tema atau topik yang sejenis tetapi berbeda pengarang atau dapat juga dilakukan berdasarkan pengarang yang sama tetapi berbeda tema atau topik.
Teknik comparing tidak dapat dilakukan tanpa membaca terlebih dahulu dua atau lebih buku yang akan dibandingkan.
Oleh karena itu, penulis ulasan wajib membaca buku dari sumber-sumber yang berbeda.
Semakin banyak membaca maka penulis ulasan akan semakin memiliki wawasan yang luas.
Ketika seseorang memiliki wawasan yang luas maka ia akan lebih mudah menemukan kelebihan dan kekurangan dalam sebuah karya atau buku.
Dengan demikian, kualitas ulasan yang dibuat akan semakin baik dan memiliki daya tarik tersendiri.
10. Tips Membuat Resensi
Berikut beberapa tips agar resensi yang ditulis lebih menarik dan diminati khalayak.
- Pilih buku yang sedang populer atau sedang diminati banyak orang, jika ulasan yang ditulis akan dipublikasikan di media masa. Namun, jika ulasan yang ditulis hanya untuk dipublikasikan melalui blog pribadi, lebih baik memulai menulis ulasan buku yang disukai.
- Baca buku atau karya yang akan dibuat ulasan sampai selesai. Pada saat membaca perlu juga memahami intisari buku tersebut dan memahami permasalahan yang diangkat, seperti tema, alur cerita, penokohan, hal-hal menarik maupun hal-hal yang janggal dalam buku tersebut. Tandai bagian-bagian yang dianggap penting atau memerlukan perhatian khusus dan catat hal-hal yang dianggap penting.
- Setelah membaca buku, sebaiknya langsung tulis resensinya.
- Paparkan kelebihan dan kelemahan buku dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat, jelas, dan mudah dipahami.
- Sertakan ilustrasi yang menarik yang dapat menggambarkan intisari buku.
- Pilih media publikasi yang tepat sesuai dengan sasaran resensi.
10. Contoh Resensi
Berikut adalah contoh resensi.
Judul buku: Dear Nathan
Penerbit: Best Media
Tahun terbit: 2016
Jumlah halaman: 528 halaman
Nomor edisi: ISBN 978-602-6940-14-8
Sinopsis:
Novel Dear Nathan merupakan novel yang menceritakan kisah romantis dua remaja, Salma dan Nathan, yang masih duduk di bangku SMA.
Dua remaja ini memiliki kepribadian yang jauh berbeda bagai bumi dan matahari.
Salma adalah gadis lugu yang selalu berhati-hati karena takut melakukan kesalahan, sedangkan Nathan adalah salah satu siswa yang populer di sekolahnya lantaran seringkali membuat ulah.
Suatu ketika, Salma pindah ke sekolah Nathan.
Hal tersebut tentu saja membuat Salma tidak nyaman karena sekolah tersebut siswanya terkesan urakan.
Terlebih lagi ketika hari pertama Salma masuk ke sekolah barunya itu, ia sudah mendapatkan masalah lantaran terlambat datang ke sekolah.
Ia mendapatkan hukuman karena keterlambatannya itu.
Namun, pada saat itu ada seorang laki-laki yang menolongnya.
Ternyata laki-laki itu bernama Nathan.
Seiring berjalannya waktu, Nathan dan Salma menjadi akrab dan sering menghabiskan waktu bersama.
Nathan merasa bahwa sejak ia bersama dengan Salma, banyak pengaruh positif yang ia rasakan dalam hidupnya.
Nathan pun merasakan ada perasaan aneh yang menyelimuti hatinya.
Nathan yang dulunya terkenal urakan dan sering membuat ulah di sekolah, kini berubah menjadi sosok yang lebih baik.
Namun, apakah Salma merasakan hal yang sama dengan Nathan?
Nathan ingin menyatakan isi hatinya kepada Salma namun Ia ragu karena Salma selalu bersikap jutek dan cuek kepadanya.
Kelebihan:
Novel ini memiliki daya tarik pada bagian penokohannya.
Penulis mampu menyajikan karakter tokoh dengan baik.
Dalam novel ini semua tokoh memiliki karakter yang kuat.
Terlebih lagi, yang membuat unik adalah karakter Nathan yang sulit ditebak.
Di satu sisi Nathan memiliki sikap urakan dan sering membuat masalah di sekolah.
Di sisi lain, Nathan adalah laki-laki yang tidak suka menyakiti hati perempuan meskipun mayoritas teman-teman satu sekolahnya mengatakan bahwa Nathan adalah laki-laki yang kurang baik karena sikapnya yang urakan.
Sifatnya yang lembut pada perempuan digambarkan oleh penulis melalui sikap dan perkataan Nathan pada Salma.
Kekurangan:
Novel ini merupakan novel yang diangkat dari Wattpad, sehingga kaidah literasinya tidak tersusun rapi.
Banyak pemilihan diksi yang kurang sesuai dan beberapa kalimat yang digunakan tidak efektif.
Misalnya penggunaan saya-kamu pada saat Nathan berbicara kurang sesuai dengan karakter Nathan yang tergolong bad boy.
Uraian di atas dapat memberikan gambaran mengenai isi sebuah buku sehingga Anda dapat mempertimbangkan untuk membaca buku tersebut atau tidak.
Informasi di atas juga dapat membantu Anda yang tertarik menjadi seorang penilai atau pembuat ulasan buku.
Bagi Anda yang memiliki semangat untuk mengasah kemampuan meresensi, wawasan yang luas akan sangat membantu Anda.
Oleh karena itu, budayakan membaca berbagai jenis buku dan bagikan pengalaman baik Anda melalui resensi demi generasi yang akan datang.
Editor:
Siti Zenar
[/read]