Soeman HS adalah seorang pengarang asal Indonesia yang menjadi pelopor penulisan cerita pendek atau cerpen dan fiksi detektif.
Ia mempunyai nama asli Soeman Hasiboean atau jika ditulis menurut EYD akan menjadi Suman Hasibuan.
Ingin tahu kisah hidup dan perjalanan karier menulisnya?
Baca ulasan ini sampai habis ya!
Nama Lengkap | Soeman HS atau Soeman Hasibuan |
Kebangsaan | Indonesia |
Tempat Lahir | Bengkalis, Riau |
Tanggal Lahir | 4 April 1904 |
Profesi Utama | Sastrawan, Pengarang, dan Pengajar |
Soeman HS adalah seorang sastrawan dan pengarang yang lahir di Bengkalis, Riau pada tanggal 4 April 1904 dan meninggal dunia pada tanggal 8 Mei 1999 ketika menginjak usia ke-95 tahun.
Soeman adalah anak ke enam dari tujuh bersaudara, buah hasil pasangan Wahid Hasibuan dan Turumun Lubis.
Setelah menikah, orang tua Soeman harus meninggalkan Tapanuli dan pindah ke Bengkalis untuk menghindari suatu konflik.
Dalam sebuah wawancara pada tahun 1989, Soeman mengatakan bahwa tidak tahu menahu apa penyebab dari konflik tersebut, tetapi ia menduga bahwa penyebabnya adalah ayahnya seorang keturunan raja Mandailing yang merasa kurang dihormati.
Di Bengkalis selain menjadi petani nanas dan kelapa, ayah Soeman juga mengajar mengaji sehingga dikenal dengan sebutan Lebai Wahid (dalam KBBI Lebai berarti pegawai masjid atau orang yang mengurus keagamaan di kampung).
Pendidikan Soeman HS
Pada tahun 1913, Soeman masuk ke sebuah Sekolah Melayu Gouevernement Inlandsch School (GIS) atau setara SD.
Di sekolah tersebut beberapa guru terus mendorongnya untuk membaca beberapa buku karya seorang pengarang Melayu.
Pada masa pemerintahan Belanda sekitar tahun 1919 Soeman melanjutkan pendidikannya di Normaal Cursus atau Sekolah Calon Guru di Medan.
Di sekolah ini Soeman tidak hanya menjadi seorang pelajar tetapi pengajar juga.
[read more]
Pada tahun 1920, Soeman terpilih untuk melanjutkan studinya di Normaal School atau Sekolah Guru di Langsa, Aceh dan lulus pada tahun 1923.
Di sekolah tersebut ia bertemu dengan calon istrinya yang bernama Siti Hasnah.
Setelah tamat Soeman diangkat menjadi guru bahasa Melayu sebuah sekolah berbahasa Belanda untuk murid pribumi yaitu Hollands Indlandsche School atau HIS di Siak Sri Indrapura.
Karier Menulis Soeman HS
Sejak masih bersekolah di Sekolah Melayu, Soeman sudah cukup menyukai dunia sastra.
Bahkan Ia seringkali mengikuti pembicaraan ayahnya dengan para saudagar yang datang ke rumahnya.
Dari pembicaraan tersebut ia banyak mendapatkan inspirasi.
Muhammad Kasim mempunyai peran yang sangat besar dalam kiprah kepengarangan Soeman HS karena sering menceritakan berbagai pengalaman menulisnya.
Tulisan karya Soeman HS telah dimuat di beberapa harian dan majalah ibukota.
Di harian Indonesia Raya ia menjadi penulis tetap dan di majalah Harmonis Jakarta ia menjadi penulis yang khusus mengisi kolom Menyelami Bahasa Indonesia.
Beberapa tulisan karya Soeman yang pernah dimuat antara lain Senyum dan Tawa, Kalau Hari Panas Lupa Kacang Kan Kulitnya, Marilah Kita Bersikap Hidup Sederhana, dan masih banyak lagi.
Terinspirasi oleh ayahnya ia juga berhenti menggunakan nama marga Hasibuan dan memakai nama penanya yaitu Soeman HS.
Pada tahun 1929, Soeman berhasil merampungkan novel pertamanya yang berjudul Kasih Tak Terlarai.
Setelah itu Soeman juga berhasil menerbitkan novel yang mengisahkan seorang tokoh bernama Sjamsoeddin.
Novel yang berjudul Pertjobaan Setia ini terbit pada tahun 1931.
Selama kurang lebih 12 tahun ia telah berhasil menerbitkan 5 novel, 1 kumcer atau kumpulan cerpen, 35 cerpen dan puisi.
Demikian sedikit ulasan mengenai biografi Soeman HS sang pelopor penulisan cerita pendek.
Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.
Sampai bertemu kembali di artikel selanjutnya!
[/read]