Tahukah Anda? Bahasa Indonesia Digunakan di Negara Berikut Ini

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus bahasa negara di Indonesia. Berasal dari bahasa Melayu, bahasa Indonesia kini mulai berkembang dan beberapa kali telah mengalami perubahan hingga saat ini. Mungkin Anda mengira bahwa bahasa Indonesia hanya digunakan di negara kita, tetapi ternyata di negara lain juga ada lho! Dimana saja itu? Berikut daftar negara yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa alternatif.

1. Kanada

Negara Kanada

 

Negara Kanada menganggap warganya harus bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. Bahkan penyanyi sekelas Justin Bieber pun membuka beberapa tempat kursus dan tempat belajar Bahasa Indonesia. Selain itu, banyaknya tenaga kerja Indonesia di Kanada membuat bahasa negara kita dianggap penting di negara tersebut.

2. Vietnam

Negara Vietnam

Vietnam merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang juga memakai bahasa Indonesia sebagai bahasa alternatif.

Bahkan, sejak bulan Desember 2007 Pemerintah Daerah Kota Ho Chi Minh, Vietnam secara resmi mengumumkan bahwa bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh. Wah, sangat luar biasa bukan?

3. Australia

Negara Australia

Selain Kanada dan Vietnam, Australia juga merupakan negara yang menganggap bahasa Indonesia penting bahkan digunakan di negara tersebut. Di Australia, terdapat lebih dari 500 sekolah dasar di Australia mewajibkan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Anda tak perlu heran, jika berkunjung ke Australia anak-anak usia 6 tahun sudah fasih berbahasa Indonesia.

[read more]

4. Ukraina

Negara Ukraina

Di Ukraina, bahasa Indonesia dijadikan sebagai program studi di salah satu Perguruan Tinggi (PT) di sana. Tepatnya berada di Taras Shevcenko National University of Kyiv. Bahkan pemerintah Indonesia juga ikut mendukung dengan cara memberikan beasiswa kepada mahasiswa asing yang berkuliah di sana.

5. Jepang

Negara Jepang

Di Jepang, bahasa Indonesia dijadikan sebagai program studi di Tokyo University of Foreign Studies (TUFS). Bahkan seleksinya juga sangat ketat, di mana setiap tahunnya perguruan tinggi tersebut hanya menerima sekitar 18 mahasiswa saja.

 

So, kita patut berbangga dan bersyukur karena bahasa nasional negara kita begitu diapresiasi di negara lain. Jika warga asing melakukannya, sudah sepatutnya kita sebagai WNI untuk menjaga dan melestarikan bahasa persatuan negara kita.

[/read]