Sintesis: Pengertian, Fungsi, Cara Membuat, dan Contoh Lengkap

Salah satu komponen penting dalam reproduksi karya ilmiah adalah menyusun sintesis.

Dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai pengertian, fungsi, cara untuk menyusun sintesis, dan contoh sintesis.

Ada pun beberapa kegiatan yang perlu diperhatikan sebelum menyusun sintesis, yaitu membaca kritis, menyusun ringkasan, dan menyusun ikhtisar.

Menyusun Sintesis

1. Pengertian

Sintesis merupakan salah satu komponen penting dalam menyusun karya tulis ilmiah.

Komponen ini merupakan tahap terakhir yang harus dilakukan penulis dan dapat menjadi penentu kelengkapan dalam karya tulis ilmiah.

Karya tulis ilmiah dapat disebut belum lengkap jika tidak disertai dengan sintesis.

Sintesis adalah tulisan utuh dan baru mengenai rangkuman dari berbagai sumber rujukan mengenai pengertian atau pendapat.

Rangkuman tersebut disusun menjadi suatu tulisan baru yang mengandung satu kesatuan yang sesuai dengan kebutuhan penulis.

Sintesis merupakan suatu rangkuman dari berbagai macam jenis sumber rujukan yang sejalan dan sesuai dengan kebutuhan penulis di dalam karya tulis ilmiah.

2. Fungsi

Sintesis merupakan suatu gagasan atau ide baru yang disajikan oleh penulis.

Penyajian ini diperoleh dari berbagai sumber rujukan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun suatu karya ilmiah.

Fungsi sintesis dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah sebagai pendapat, gagasan, atau ide baru yang diberikan oleh penulis untuk memecahkan masalah yang ditemukan.

Gagasan ini dapat secara luas memberikan pandangan, komentar, pembahasan, atau bentuk lain secara argumentatif oleh penulis dalam batas-batas tertentu.

Hasil dari sintesis dapat berupa sebuah data, fakta, informasi, atau ide pokok baru yang sebelumnya belum pernah ditulis oleh orang lain.

Sintesis juga dapat disebut sebagai intisari dari suatu karya ilmiah sehingga jangan sampai penulis hanya mengumpulkan berbagai informasi yang berasal dari berbagai sumber rujukan.

[read more]

3. Syarat Pembuatan Sintesis

Dalam penyusunan sintesis, terdapat lima syarat membuat sintesis, yaitu:

  • penulis harus objektif dalam mengutip pendapat ahli,
  • penulis harus kritis terhadap sumber rujukan,
  • penulis dapat membentuk dan mempertajam sudut pandangnya,
  • penulis harus mencari kaitan antar sumber rujukan, dan
  • penulis mencari bagian dari sumber rujukan yang sesuai dengan kebutuhan karya ilmiahnya.

4. Cara Membuat Sintesis

Proses penyusunan sintesis dapat dikembangkan dalam penulisan karya tuis ilmiah. Proses penyusunan tersebut, antara lain:

  • membaca sumber rujukan secara cepat dan kritis,
  • meringkas gambaran umum dan rancangan yang dipilih dalam sumber rujukan berkaitan dengan topik yang sedang dikerjakan,
  • mencatat pokok pikiran yang berkaitan antara gagasan penulis dengan gagasan yang ada dalam sumber rujukan yang dibaca, dan
  • mencatat kritik penulis terhadap teori yang diajukan dalam sumber rujukan.

Dalam praktiknya, sintesis merupakan rangkuman atau ringaksan dari berbagai sumber rujukan yang digunakan oleh penulis. Selain pengembangan dalam menyusun sintesis, ada pun cara yang dapat digunakan untuk membuat sintesis. Berikut ini adalah cara yang dapat digunakan oleh penulis:

1. penulis membaca berbagai sumber rujukan secara cepat dan kritis;

2. penulis melakukan kegiatan wajib, seperti membaca kritis, menyusun ringkasan, dan menyusun ikhtisar.

2.1 Membaca Kritis

Membaca kritis merupakan suatu kegiatan membaca sumber rujukan, seperti buku, laporan hasil penelitian, atau jurnal penelitian terkait secara baik dan teliti. Dalam praktiknya, tidak jarang ditemui sumber rujukan yang memiliki bahasan atau topik yang sama. Pembaca harus dapat membandingkan, mencari kesamaan, dan perbedaan isi dari sumber rujukan tersebut serta mengkritisi sumber rujukan tersebut dari sudut kelebihan dan kekuranngannya. Hasil dari kegiatan membaca kritis yang baik adalah sebuah sintesis yang dikemukan oleh penulis pada karya ilmiah.

2.2 Menyusun Ringkasan

Ringkasan merupakan tulisan singkat dari sumber rujukan yang memuat ide pokok dan disusun secara runtut sesuai dengan urutan dalam sumber rujukan. Tulisan ini memuat hal-hal yang dianggap penting dari setiap bab dalam sumber rujukan dan terdiri atas kalimat pokok saja.

2.3 Menyusun Ikhtisar

Ikhtisar merupakan tulisan singkat yang berisi ide pokok dari beberapa bab dalam sumber rujukan yang dianggap menarik, sesuai, dan berkaitan dengan tulisan penulis. Tulisan singkat ini tidak memerhatikan urutan ide pokok yang sesuai dengan sumber rujukan. Hal-hal yang dianggap tidak relevan dengan tulisan penulis dapat diabaikan.

3. Tahap selanjutnya dalam menyusun sintesis adalah memahami dan menguasai teknik membuat kutipan dan sistem perujukannya.

4. Tahap terakhir adalah membuat dan menyusun daftar pustaka, seperti buku rujukan, jurnal penelitian terkait, dan laporan hasil penelitian yang digunakan penulis dalam karya tulis ilmiah tersebut.

5. Contoh Sintesis Lengkap

Setelah kita mengetahui seluk-beluk mengenai sintesis, mari kita perhatikan beberapa contoh sintesis yang ada di bawah ini.

“… Seiring berkembangnya aktifitas pembangunan terhadap hutan pantai di kawasan ini, akan berdampak kepada hilangnya vegetasi tumbuhan yang semula hidup di kawasan tersebut. Dahuri, Rais, Ginting, dan Sitepu, (2001) menyatakan bahwa adanya aktivitas kegiatan di daerah pariwisata atau rekreasi dapat menimbulkan masalah ekologis yang khusus dibandingkan dengan kegiatan ekonomi lain mengingat bahwa keindahan dan keaslian alam merupakan modal utama, bila suatu wilayah pesisir dibangun sebagai tempat rekreasi masyarakat, biasanya fasilitas pendukung lain juga berkembang pesat.

Faktor pemicu kerusakan lingkungan yang terjadi baik pada ekosistem laut, ekosistem pantai maupun ekosistem lain adalah kebutuhan ekonomi (economic driven) dan kegagalan kebijakan (policy failure driven). Dimana sebagian penduduk yang berada di wilayah pesisir merupakan penduduk yang sering tergolong miskin. Kemiskinan dan ketidakpastian hidup menyebabkan kacaunya pola pemanfaatan sumber daya alam tersebut. Pola konsumsi yang tinggi terhadap sumber daya alam akan mengakibatkan kegagalan kebijakan pengelolaan sumber daya alam akibat kegiatan ekonomi yang dapat merusak lingkungan (Fauzi, 2005). Dengan adanya kegiatan pembangunan diikuti dengan terbatasnya jalur penghijauan di kawasan pantai akan berdampak terhadap hilangnya vegetasi tumbuhan pantai yang dapat memberikan banyak manfaat salah satunya memberikan perlindungan terhadap bahaya tsunami …” (Samin et al. 2016).

Pada bagian bercetak tebal merupakan sintesis yang dikembangkan oleh penulis. Bagian tersebut berangkat dari gagasan penulis yang menyatakan bahwa kegiatan pembangunan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan menyebabkan hilangnya vegetasi tumbuhan yang ada di lokasi tersebut. Selanjutnya penulis merujuk pada sumber rujukan yang dapat mendukung penelitiannya, seperti (1) adanya kegiatan di daerah pariwisata atau rekreasi dapat menyebabkan masalah ekologis yang khusus dibandingkan kegiatan ekonomi dan (2) rusaknya lingkungan pada ekosistem laut, ekosistem pantai, dan ekosistem lainnya dapat disebabkan oleh kebutuhan ekonomi dan kegagalan kebijakan. Rujukan tersebut digunakan oleh penulis untuk menghasilkan gagasan yang menyatakan bahwa adanya kegiatan pembangunan yang diikuti dengan terbatasnya jalur penghijauan di kawasan pantai dapat berdampak pada hilangnya vegetasi tumbuhan pantai yang dapat memberi manfaat perlindungan terhadap bahaya tsunami.

Sekian pembahasan mengenai sintesis, semoga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman Anda.

 

Referensi:

Samin AN, Chairul, Mukhtar E. 2016. Analisis vegetasi tumbuhan pantai pada Kawasan Wisata Pasir Jambak, Kota Padang. Biocelebes. 10 (2): 32-42.

[/read]