Prosiding: Pengertian, Ketentuan, dan Contoh Lengkap

“Prosiding adalah kumpulan paper akademis hasil publikasi dalam suatu seminar atau konferensi.”

Bagi para akademisi pasti sudah tidak asing lagi dengan penulisan karya ilmiah. Karya ilmiah dapat disajikan dalam berbagai bentuk tulisan seperti paper, jurnal, laporan penelitian, makalah, skripsi, tesis, disertasi, esai, dan lain sebagainya. Karya ilmiah juga dapat dibukukan dan terdiri dari beberapa makalah dengan tema yang sama, contohnya yaitu prosiding.

Prosiding merupakan kumpulan dari karya ilmiah khususnya makalah seminar yang dibukukan dengan ketentuan masing-masing penyelenggara seminar. Penulis memerlukan aturan-aturan serta format yang jelas dalam penulisannya.

Simak pembahasan mengenai prosiding di bawah ini yuk!

Prosiding

1. Pengertian

Prosiding merupakan kumpulan paper akademis hasil publikasi dari seminar akademis atau konferensi. Prosiding berisi hasil-hasil pemikiran para peneliti yang sudah diseminarkan dalam suatu acara seminar akademis yang telah dipublikasikan baik yang diselenggarakan pada tingkat nasional maupun internasional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Prosiding merupakan kumpulan makalah seminar yang telah dibukukan.

Terdapat paper yang merupakan hasil dari pemikiran para ahli di dalam prosiding. Paper merupakan artikel ilmiah yang penulisannya mengikuti format-format tertentu. Paper biasanya adalah hasil dari penelitian baru dan dapat juga bentuk ulasan kembali dari penelitian-penelitian terdahulu. Karya tulis tersebut harus sudah diseminarkan baik secara nasional maupun secara internasional.

Prosiding memuat makalah dari pembicara kunci (makalah kunci), makalah dari pembicara utama lain (makalah utama), dan makalah dari peserta seminar atau konferensi atau simposium (makalah pendamping).

[read more]

2. Ketentuan dan Karakteristik Prosiding

Secara umum ketentuan sistematika paper atau makalah dalam prosiding mempunyai pola yang hampir sama dengan makalah hasil penelitian atau opini seperti biasa, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian penutup.

Namun, pada umumnya penyelenggara seminar atau konferensi menetapkan ketentuan-ketentuan lain sesuai dengan aturan yang mereka gunakan. Penyelenggara biasanya menetapkan template yang di dalamnya sudah diatur syarat-syarat menyusun makalah atau paper seperti jumlah kata, sistematika penulisan, serta apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam makalah.

Prosiding yang dipublikasikan pada seminar harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu. Syarat-syarat buku ilmiah yang dipublikasikan sesuai dengan jenis prosidingnya. Pada prosiding seminar nasional syarat-syaratnya meliputi:

  • Memuat makalah atau paper yang lengkap;
  • Penulisan dalam Bahasa Indonesia;
  • Mempunyai International Standard Book Number (ISBN);
  • Penerbit harus lembaga ilmiah yang bereputasi, yaitu lembaga penelitian atau perguruan tinggi;
  • Penulis yang ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah paling sedikit harus berasal dari empat institusi yang berbeda;
  • Editor harus sesuai dengan bidang ilmu prosiding yang dibuat; dan
  • Paper harus terjamin keasliannya dan tidak mengandung unsur plagiarisme.

Pada prosiding seminar internasional syarat-syaratnya meliputi:

  • Memuat makalah atau paper yang lengkap;
  • Penulisan dalam bahasa resmi PBB yaitu bahasa Inggris, Arab, Perancis, Spanyol, Rusia atau Tiongkok;
  • Mempunyai International Standard Book Number (ISBN);
  • Penulis yang ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah paling sedikit harus berasal dari empat negara yang berbeda;
  • Editor harus sesuai dengan bidang ilmu prosiding yang dibuat dan dapat berasal dari berbagai Negara dengan bidang keilmuan yang sama; dan
  • Paper harus terjamin keasliannya dan tidak mengandung unsur plagiarisme.

Prosiding baik skala nasional maupun internasional harus memuat paper yang lengkap. Paper tersebut harus memenuhi format-format penulisan sebagai berikut:

Abstrak

Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa inggris, biasanya memuat 150-200 kata. Abstrak memuat keseluruhan yang terdapat dalam paper, mencakup latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil-hasil temuan yang didapatkan, dan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.

Selain itu, abstrak ditulis tanpa mencantumkan singkatan-singkatan yang sulit dipahami atau yang tidak lazim. Di dalam abstrak terdapat kata kunci yang biasanya terdiri dari maksimal 5 kata yang utama dan terpilih. Pemilihan kata kunci harus mewakili keseluruhan isi naskah karya ilmiah.

Pendahuluan

Pendahuluan memuat latar belakang permasalahan, pengantar pentingnya penelitian yang akan dikaji dan dasar pemikiran untuk memecahkan permasalahan yang akan diteliti. Di dalam pendahuluan juga terdapat tujuan penelitian yaitu tujuan dilakukannya penelitian tersebut dan memuat sasaran topik yang akan dikaji dalam penelitian.

Landasan Teori

Landasan teori memuat teori-teori yang didapatkan dari tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian menampilkan data-data yang didapatkan dari penelitian, pengolahan data hasil penelitian, dan hasil-hasil temuan dari penelitian. Pembahasan menjelaskan secara detail hasil dari penelitian, menafsirkan hasil yang dikaitkan dengan landasan teori yang berkaitan dengan penelitian tersebut, memodifikasi teori yang sudah ada sebelumnya atau menyusun teori baru yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Kesimpulan

Kesimpulan ditulis dalam bentuk butir-butir yang berkaitan dengan hasil penelitian dan kesimpulan menjawab tujuan penelitian yang telah diuraikan pada bagian pendahuluan.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan referensi yang terkait dengan penelitian. Daftar pustaka minimal ada 10 referensi, baik itu referensi dari jurnal nasional, jurnal internasional maupun prosiding dan semua referensi dianjurkan yang mutakhir (up to date).

3. Jenis Prosiding

Prosiding memiliki beberapa jenis yang dapat dibedakan menjadi:

3.1 Prosiding Seminar Nasional

Prosiding ini dipublikasikan melalui seminar nasional yang diadakan di suatu tempat. Seminar ini diselenggarakan oleh perguruan tinggi, asosiasi profesi atau asosiasi yang bereputasi. Bahasa pengantar dalam penyampaian hasil digunakan bahasa Indonesia. Peserta dan pemakalah yang hadir berasal dari berbagai lembaga ilmiah dan perguruan tinggi yang berbeda dalam lingkup nasional.

Karya tulis ini memuat makalah atau paper yang lengkap yang ditulis dalam bahasa Indonesia, mempunyai ISBN, jumlah penulis yang ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah paling sedikit harus berasal dari empat institusi yang berbeda, editor harus sesuai dengan bidang ilmu prosiding yang dibuat dan makalah harus terjamin keasliannya serta tidak mengandung unsur plagiarisme.

Salah satu contohnya yaitu Prosiding Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalies ke-48 Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul Optimalisasi Penelitian dan Pengabdian dalam Membangun Insan Berkarakter.

3.2 Prosiding Seminar Internasional

Prosiding ini dipublikasikan melalui seminar internasional yang diadakan di suatu Negara. Seminar ini diselenggarakan oleh perguruan tinggi, asosiasi profesi atau asosiasi yang bereputasi. Bahasa pengantar dalam penyampaian hasil digunakan bahasa resmi PBB yaitu bahasa Inggris, Arab, Perancis, Spanyol, Rusia, dan Tiongkok. Peserta dan pemakalah yang hadir berasal dari berbagai Negara paling sedikit empat Negara.

Karya tulis ini memuat makalah atau paper yang lengkap dengan penulisan menggunakan bahasa resmi PBB, mempunyai ISBN, jumlah penulis yang ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah paling sedikit harus berasal dari empat negara yang berbeda, editor harus sesuai dengan bidang ilmu yang dibuat dan dapat berasal dari berbagai Negara dengan bidang keilmuan yang sama dan makalah harus terjamin keasliannya serta tidak mengandung unsur plagiarisme.

Contohnya yaitu Prosiding Internasional Seminar Good Governance in Policy Implementation Proses and Public Communication.

3.3 Prosiding Konferensi

Prosiding ini dipublikasikan melalui suatu konferensi. Konferensi merupakan rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu permasalahan yang dihadapi bersama.

Prosiding konferensi ini banyak macamnya tergantung dari konferensi yang diselenggarakan. Salah satu contohnya yaitu Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi yang merupakan kumpulan makalah hasil penelitian terpilih Konferensi Nasional Komunikasi dengan topik yang sudah ditentukan oleh penyelenggara. Penyelenggaranya yaitu Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI).

3.4 Prosiding Simposium

Prosiding ini dipublikasikan melalui suatu simposium. Simposium merupakan pertemuan dengan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang beberapa aspek dari topik yang sama. Salah satu contohnya yaitu Prosiding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) yang diselenggarakan oleh Ikatan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI-KAPd).

4. Tips Membuat Prosiding

Penulisan karya ilmiah dalam prosiding memerlukan tips-tips yang baik dan benar agar proses penerbitan prosiding berjalan dengan lancar. Adapun tips-tips dalam membuat prosiding yaitu sebagai berikut:

4.1 Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Tinggi

Rasa ingin tahu merupakan hal utama yang harus dimiliki seseorang yang akan melakukan suatu penelitian. Rasa ingin tahu ini yang mendorong penulis untuk lebih mencari tahu informasi-informasi yang berkaitan dengan penelitiannya dan akan memunculkan gagasan atau ide-ide baru yang berguna untuk penulisan makalahnya.

4.2 Memiliki Motivasi Menulis yang Tinggi

Ide-ide dan gagasan yang muncul dari rasa keingintahuan yang tinggi tidak cukup jika kita tidak memiliki motivasi untuk menuliskannya menjadi suatu karya ilmiah. Diperlukan motivasi menulis yang tinggi seperti karya ilmiah yang ditulis akan sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari, karya ilmiah akan terkenal dan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan.

4.3 Membaca Karya Ilmiah

Dengan membaca referensi karya ilmiah baik itu jurnal, prosiding seminar/ konferensi/ simposium akan lebih memudahkan penulis untuk menuangkan gagasannya ke dalam karya ilmiahnya. Dengan membaca banyak memberikan manfaat untuk karya ilmiah yang dibuatnya. Penulis dapat memahami gaya bahasa, format penulisan, dan ketentuan-ketentuan lainnya dalam penulisan karya ilmiah.

Karya ilmiah dapat dibaca pada website-website resmi perguruan tinggi dan lembaga-lembaga ilmiah lainnya yang selalu menerbitkan karya ilmiah.

4.3.1 Menulis Karya Ilmiah

Pengalaman membuat satu karya ilmiah saja tidak cukup untuk dapat lolos submit pada prosiding, agar karya ilmiah dapat diakui kualitasnya dan dimuat dalam prosiding maka harus terbiasa untuk menulis karya ilmiah. Kebiasan menulis karya ilmiah ini akan membuat kita terbiasa dengan format penulisan, gaya bahasa dan pemahaman memecahkan permasalahan dalam suatu penelitian. Sehingga kemampuan kita untuk menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas akan semakin baik.

4.3.2 Membuat Judul dan Abstrak yang Menarik

Judul dan abstrak merupakan hal pertama yang akan lihat oleh reviewer saat menilai karya ilmiah yang akan dimuat dalam prosiding. Judul harus dibuat semenarik mungkin agar reviewer tertarik untuk membaca abstrak. Abstrak harus memuat keseluruhan isi naskah karya tulis yang ditulis ringkas, padat dan jelas. Di dalam abstrak juga terdapat kata kunci, pemilihan kata kunci ini juga harus mewakili keseluruhan isi naskah.

4.3.3 Menulis Sesuai dengan Ketentuan Penyelenggara Seminar/ Konferensi/ Simposium

Format penulisan dan ketentuan-ketentuan dalam penulisan karya ilmiah harus benar-benar diperhatikan. Isi naskah karya ilmiah juga harus memperhatikan kesesuaian karya ilmiah yang dibuat dengan tema dan topik yang diinginkan penyelenggara seminar/ konferensi/ symposium.

Prosiding juga harus memperhatikan hal-hal berikut:

  • Kaidah penulisan seperti sistematika penulisan
  • Bahasa yang digunakan
  • Ketentuan judul
  • Ketentuan banyaknya jumlah kata dalam abstrak
  • Ketentuan banyaknya jumlah penulis dalam karya ilmiah
  • Ketentuan margin, jenis & ukuran font
  • Ketentuan banyaknya lembar halaman jika ada
  • Ejaan yang disempurnakan
  • Tidak mengandung unsur plagiarism
  • Menghindari tulisan atau ejaan yang typo
  • Ketentuan-ketentuan tambahan lainnya yang diinginkan penyelenggara seminar/ konferensi/ simposium.

4.3.4 Mengikuti Tahapan-Tahapan dalam Pembuatan Karya Ilmiah yang Baik dan Benar

Tahapan dalam pembuatan karya ilmiah yang baik dan benar yaitu:

  • Memilih topik atau permasalahan yang akan diteliti
  • Mengumpulkan alat dan bahan yang menunjang penelitian
  • Melakukan survei lapangan
  • Menyusun hipotesis penelitian
  • Menyusun metode atau rancangan penelitian
  • Melaksanakan penelitian dan pengumpulan data
  • Melakukan pengolahan data dan analisis data
  • Membuat pembahasan dan menginterpretasikan data hasil penelitian
  • Merumuskan teori yang didapatkan, kesimpulan, dan saran

5. Panduan Menerbitkan Prosiding

Pembuatan makalah untuk prosiding memerlukan langkah-langkah yang tepat agar makalah tersebut dapat dimuat dalam prosiding yang kita inginkan. Agar menghasilkan naskah makalah yang baik diperlukan strategi dalam penulisannya. Adapun strateginya yaitu sebagai berikut:

5.1 Mencari Seminar Atau Konferensi Nasional maupun Internasional yang Terindeks Scopus

Mencari seminar atau konferensi ini merupakan langkah awal karena setiap seminar atau konferensi memiliki persyaratannya masing-masing dalam penerbitan prosiding. Cara yang paling mudah untuk mengetahui jadwal seminar yang akan datang baik secara nasional maupun internasional yaitu dengan mengunjungi website conferencealerts.com.

Di dalam website tersebut menampilkan daftar seminar yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang. Setelah itu, silahkan pilih seminar yang akan diikuti dan mencari tahu persyaratan dan ketentuan apa aja yang harus dilakukan untuk karya ilmiah yang dimuat dalam prosiding.

Namun ada beberapa seminar atau konferensi yang diselenggarakan tidak memiliki kredibilitas dan hanya mementingkan profit semata, hal tersebut perlu dihindari.

Ada beberapa tips agar terhindar dari penipuan ini yaitu:

  • Pilih seminar atau konferensi yang sudah diselenggarakan sebelumnya dan mempunyai rekam jejak serta reputasi yang baik
  • Melihat prosiding seminar-seminar yang sudah terindeks Scopus. Scopus merupakan sebuah database untuk makalah, artikel dan buku ilmiah yang merupakan literatur hasil dari peninjauan peneliti. Scopus mempunyai kualitas yang baik dan sudah melalui peninjauan yang dilakukan sesama peneliti atau akademisi
  • Melihat susunan dewan penyunting yang akan menjadi editor dalam prosiding tersebut, apakah mempunyai kredibilitas yang baik atau tidak

5.2 Mempersiapkan Naskah untuk Diterbitkan dalam Prosiding

Ketentuan dan persyaratan yang telah tercantum dalam aturan penulisan makalah ilmiah yang ditentukan penyelenggara seminar/ konferensi/ simposium tersebut harus dipelajari dengan teliti dan seksama. Setelah mendapatkan gagasan atau ide dan sudah mengetahui format serta gaya bahasa penulisan, maka harus cepat menuangkannya menjadi kerangka tulisan.

Kerangka tulisan ini digunakan untuk memudahkan penulis membuat tulisan dan harus memuat substansi yang baik sehingga penulisan naskah makalah akan lebih cepat selesai.

5.3 Menulis Naskah Karya Ilmiah

Buatlah terlebih dahulu kerangka penulisan untuk mempermudah menulis karya ilmiah. Setelah kerangka tulisan selesai dibuat, kerangka tulisan tersebut harus dikembangkan menjadi tulisan yang lengkap dan utuh yang terdiri dari bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup.

Penulisan naskah makalah harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang sudah diberikan oleh penyelenggara seminar/ konferensi/ simposium agar tidak terdapat kesalahan-kesalahan yang menyebabkan naskah makalah ditolak pihak penyelenggara.

Sebelum naskah dikirimkan ke penyelenggara seminar/ konferensi/ simposium, ada baiknya meminta bantuan editor untuk membaca dan mengoreksi hasil karya ilmiah yang sudah dibuat. Hal ini tentunya untuk memperkecil kesalahan-kesalahan yang menyebabkan naskah belum layak dimuat dalam prosiding.

5.4 Mengirimkan Naskah Karya Ilmiah

Apabila sudah yakin naskah tersebut sudah sesuai dengan ketentuan penyelenggara seminar/ konferensi/ simposium, maka langkah terakhir yaitu mengirimkan naskah tersebut kepada penyelenggara baik melalui email maupun melalui pos sesuai dengan ketentuan.

Ada 3 kemungkinan yang akan didapatkan ketika sudah mengirimkan naskah yaitu diterima tanpa perbaikan, diterima dengan perbaikan, dan ditolak untuk dimuat dalam prosiding.

Jika diterima tanpa perbaikan maka penulis hanya perlu menunggu karya ilmiahnya dimuat dan diterbitkan oleh panitia penyelenggara. Jika diterima dengan perbaikan, maka penulis harus segera memperbaiki isi naskah sesuai dengan koreksi yang telah panitia dan mengirimkannya kembali secepat mungkin.

6. Contoh Prosiding

Adapun contoh prosiding yang baik dan benar yaitu sebagai berikut:

6.1 Prosiding Seminar Nasional Dies Natalis UNY

Prosiding Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalies ke-48 Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “Optimalisasi Penelitian dan Pengabdian dalam Membangun Insan Berkarakter”.

Prosiding ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Yogyakarta, berisi 1 (satu) makalah kunci dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Penelitian dan Pengabdian oleh Masyarakat” oleh Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, MA (Rektor Universitas Negeri Yogyakarta), 3 (tiga) makalah Utama dan 36 makalah pendamping bidang Penelitian Pendidikan, 17 makalah pendamping bidang Penelitian Sains dan Teknologi, 16 makalah pendamping bidang Penelitian Pengabdian Masyarakat. Seminar ini diselenggarakan pada 11-12 Mei 2012 di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta (LPPM – UNY).

Prosiding seminar nasional ini lebih lengkap dapat mengunduh prosiding tersebut pada laman berikut, klik di sini.

6.2 Prosiding Seminar Internasional

Prosiding Seminar Internasional yang berjudul “The Role of School Conselors in Dealing with Student with Special Needs in Inclusive School”.

Prosiding ini diterbitkan oleh Sanata Dharma University Press anggota APPTI (Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia). Seminar Internasional ini diselenggarakan pada 23-24 Mei 2016 di Yogyakarta.

Prosiding seminar internasional ini lebih lengkap dapat mengunduh prosiding tersebut pada laman berikut, klik di sini.

6.3 Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi

Konferensi ini diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI). Prosiding ini memuat karya ilmiah dengan topik yaitu Kajian Media & Jurnalistik, Komunikasi Perusahaan, Komunikasi Pemasaran, Komunikasi Politik, Komunikasi Pemerintah & Publik, Kajian Budaya, Komunikasi Digital, Masyarakat Rural & Urban serta Forensik Komunikasi. Konferensi ini telah dipresentasikan pada tanggal 15 Oktober 2018 di Bandung.

Pprosiding Konferensi ini lebih lengkap dapat mengunduh prosiding tersebut pada laman di bawah ini :

http://pknk.org/index.php/PKNK

Contoh di atas merupakan salah satu bentuk prosiding yang telah diterbitkan oleh lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga ilmiah tertentu dan sudah mengikuti panduan yang baik dan benar dalam penulisan karya ilmiah. Panduan dan ketentuan-ketentuan tersebut berbeda– beda pada masing-masing lembaga sesuai dengan panitia penyelenggara seminar/ konferensi/ simposium baik pada tingkat nasional maupun internasional.

Aadanya panduan dalam pembuatan prosiding ini diharapkan mampu memudahkan para akademisi membuat paper dan menerbitkan prosiding. Diharapkan para akademisi juga dapat lebih bersemangat untuk membuat paper-paper yang akan disubmit pada seminar/ konferensi/ simposium baik pada tingkat nasional maupun internasional.

 

Editor:

Mega Dinda Larasati

[/read]