Jenis Karangan: Pengertian Karangan, Tujuan, Jenis, dan Contoh

“Jenis karangan cukup banyak dan memiliki gaya yang berbeda dalam penyampaiannya.”

Karangan adalah karya tulis yang dibuat untuk mengutarakan gagasan atau ide melalui bahasa tulis agar mudah dipahami pembaca. Jenis karangan berdasarkan tujuan dapat dibagi menjadi 5 seperti karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Berikut merupakan sedikit penjelasan tentang jenis karangan mulai dari pengertian karangan, tujuan, jenis, ciri-ciri, beserta contoh lengkapnya.

Jenis Karangan dalam Bahasa Indonesia

1. Pengertian

Karangan adalah sebuah karya tulis untuk mengutarakan gagasan atau ide yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Berikut adalah beberapa pengertian karangan menurut para ahli.

Karangan adalah hasil akhir dari aktivitas menyusun kata, kalimat, serta alinea guna memaparkan atau membahas topik dan tema tertentu (Finoza 2004).

Karangan adalah menulis atau mengarang yang pada dasarnya adalah mewujudkan gagasan, maksud gagasan, perasaan harapan, kehendak, serta informasi ke dalam tulisan kemudian dikirim kepada orang lain (Syafie’ie 1988).

Menulis atau mengarang adalah proses memaparkan suatu bahasa sehingga pesan yang diutarakan oleh penulis dapat dimengerti pembaca (Tarigan 1986).

Semua pendapat tersebut di atas sama-sama mengarah pada pengertian karangan adalah kegiatan menulis sebagai proses melambangkan bunyi-bunyi tuturan berdasarkan aturan-aturan tertentu.

Artinya, segala ide, pikiran, dan gagasan yang ada pada pikiran penulis dinyatakan dengan menggunakan simbol-simbol bahasa yang telah diatur.

Lewat simbol-simbol tersebut pembaca dapat mengerti apa yang disampaikan sang penulis.

Menyajikan gagasan secara tertulis atau mengarang bukanlah hal yang mudah.

Di samping dituntut kekuatan berpikir yang layak, juga dituntut berbagai aspek lainnya, misalnya seperti kemahiran materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, dan motivasi yang kuat.

Guna menciptakan tulisan yang baik, setiap penulis harusnya memiliki tiga kecakapan dasar dalam menulis, yaitu kecakapan berbahasa, kecakapan penyajian, dan kecakapan pewajahan. Ketiga kecakapan ini harus saling menopang atau isi-mengisi.

Kegagalan dalam salah satu bagian saja dapat menimbulkan gangguan dalam mencurahkan ide secara tertulis (Semi 2003).

[read more]

2. Komponen dalam Kegiatan Menulis Karangan

Terdapat tiga bagian atau komponen dalam aktivitas menulis yaitu:

  1. Penguasaan bahasa tulis yang akan digunakan sebagai media tulisan, seperti: kosakata, diksi, struktur kalimat, paragraf, ejaan, dan lain sebagainya;
  2. Penguasaan isi karangan berdasarkan topik yang akan ditulis; dan
  3. Penguasaan tentang jenis-jenis tulisan, yaitu bagaimana menyusun isi tulisan dengan menggunakan bahasa tulis sehingga terbentuklah sebuah formasi yang diinginkan, seperti esai, artikel, cerita pendek, makalah, dan sebagainya.

3. Tujuan

Tujuan utama mengarang atau menulis ialah sebagai sarana komunikasi secara tidak langsung. Sedangkan tujuan menulis secara umum adalah memberikan pedoman, menerangkan sesuatu, menceritakan peristiwa, meringkas, dan menyakinkan (Semi 2003).

Menurut Syafie’ie (1988), tujuan penulisan dapat dikategorikan sebagai berikut:

  1. Mengubah keyakinan pembaca,
  2. menancapkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca,
  3. menarik proses berpikir pembaca,
  4. menghibur atau memuaskan pembaca,
  5. memberikan informasi kepada pembaca, dan
  6. memotivasi pembaca.

Selain itu, Hugo Harting dalam Tarigan (1994) juga mengelompokan tujuan penulisan, sebagai berikut:

  1. Tujuan penugasan (assingnment purpose)
  2. Tujuan altruistik (altruistic purpose)
  3. Tujuan persuasi (persuasive purpose)
  4. Tujuan penerangan (informational purpose)
  5. Tujuan penyataan (self-expressive purpose)
  6. Tujuan kreatif (creative purpose)
  7. Tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose)

Tujuan-tujuan itu biasanya berdiri sendiri, namun terkadang juga tujuan ini tidak berdiri sendiri tapi berupa gabungan dari dua atau lebih tujuan yang bersatu dalam suatu tulisan.

Maka dari itu, tugas seorang penulis tidaklah sekadar memilih topik pembicaraan yang cocok atau serasi, namun juga harus memastikan tujuan yang jelas.

Penentuan tujuan menulis sangat akrab dengan bentuk atau jenis-jenis tulisan atau karangan.

4. Jenis-Jenis Karangan

Berikut merupakan jenis-jenis karangan:

4.1 Karangan Narasi

Karangan narasi adalah karangan yang cerita atau peristiwanya disuguhkan dengan kronologi waktu yang jelas. Karangan narasi memiliki tujuan untuk menghibur dan menyenangkan pembaca dengan ceritanya yang telah diatur agar terlihat sangat menarik baik itu yang bersifat fiksi maupun yang non fiksi. Jenis karangan narasi bisa ditemukan dalam cerpen, roman, novel, dan hikayat. Terdapat tiga jenis karangan narasi yaitu:

4.1.1 Karangan Narasi Ekspositoris

Karangan narasi ekspositoris adalah jenis karangan narasi yang menceritakan suatu kejadian dengan sangat informatif serta secara runtut.

Penulis biasanya menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan dasar fakta kenyataannya. Jenis karangan ini biasanya hanya menceritakan satu orang pelaku namun diceritakan kisah hidupnya mulai dari awal hingga akhir.

4.1.2 Karangan Narasi Artistik

Karangan narasi artistik adalah jenis karangan narasi yang bertujuan untuk mengutarakan suatu pesan tersembunyi kepada pembaca sehingga terlihat seakan-akan melihat dengan nyata pesan tersebut.

4.1.3 Karangan Narasi Sugesti

Karangan narasi sugestif adalah jenis karangan narasi yang memiliki tujuan untuk menghibur pembaca karena ditulis berdasarkan imajinasi atau khayalan.

4.2 Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi adalah jenis karangan yang menunjukkan objek dengan sangat jelas sehingga pembaca seakan-akan mengalami hal yang dibahas oleh penulis. Karangan deskripsi memiliki lima jenis, antara lain:

4.2.1 Karangan Deskripsi Spasial

Karangan deskripsi spasial adalah jenis karangan deskripsi yang menunjukkan objek dalam bentuk tempat atau ruang dan diceritakan dengan keadaan sesungguhnya sehingga pembaca bisa membayangkannya.

4.2.2 Karangan Deskripsi Ralistis

Karangan deskripsi realistis adalah jenis karangan deskripsi yang objeknya dipaparkan secara objektif tanpa kesan dari penulis.

4.2.3 Karangan Deskripsi Impresionatis

Karangan deskripsi impresionatis adalah jenis karangan deskripsi yang memaparkan suatu objek secara subjektif atau sama dengan yang dirasakan penulis tanpa memperhatikan pandangan pembaca.

4.2.4 Karangan Deskripsi Artistik atau Impresionitik

Karangan deskripsi artistik atau impresionitik adalah jenis karangan deskripsi yang memberikan reaksi emosional yang dapat dirasakan dan memberikan kesan kepada pembaca.

4.2.5 Karangan Deskripsi Ekspositori

Karangan deskripsi ekspositori adalah jenis karangan deskripsi yang menggambarkan objek sama dengan yang penulis rasakan tanpa memperhatikan emosi dan kesan pembaca.

4.3 Karangan Eksposisi

Karangan eksposisi adalah karangan yang bertujuan untuk memaparkan suatu hal atau informasi secara singkat, jelas, dan padat guna meningkatkan wawasan pembaca. Jenis karangan eskposisi biasa ditemui dalam berita-berita.

Artikel lebih lengkap mengenai eksposisi dapat diakses di sini “Eksposisi: Pengertian, Tujuan, Ciri, Struktur, Jenis, dan Contoh

Berikut adalah 6 jenis karangan eksposisi:

4.3.1 Karangan Eksposisi Definisi

Karangan eksposisi definisi adalah jenis karangan eksposisi yang menjelaskan tentang definisi atau pengertian suatu hal.

4.3.2 Karangan Eksposisi Proses

Karangan eksposisi proses adalah jenis karangan eksposisi yang memaparkan proses atau langkah-langkah dalam mengerjakan sesuatu.

4.3.3 Karangan Eksposisi Ilustrasi

Karangan eksposisi ilustrasi adalah jenis karangan eksposisi yang menjelaskan suatu informasi dengan cara menggambarkan suatu topik yang mempunyai kemiripan sifat dengan topik lainnya.

4.3.4 Karangan Eksposisi Pertentangan

Karangan eksposisi pertentangan adalah jenis karangan eksposisi yang berisi mengenai hal yang bertentangan antara satu dengan yang lain.

4.3.5 Karangan Eksposisi Laporan

Karangan eksposisi laporan adalah jenis karangan eksposisi yang berisi laporan dari suatu peristiwa.

4.3.6 Karangan Eksposisi Perbandingan

Karangan eksposisi perbandingan adalah jenis karangan eksposisi yang mengenai perbandingan antara ide atau gagasan dengan hal lain yang berbeda.

4.4 Karangan Argumentasi

Karangan argumentasi adalah karangan yang berisi tentang pendapat mengenai suatu hal yang ingin disampaikan kepada pembaca dengan tujuan untuk mempengaruhi atau meyakinkan pembaca agar memiliki pandangan yang sama dengan penulis.

Berdasarkan cara pengembangannya, karangan argumentasi dibedakan menjadi 2 yaitu karangan argumentasi sebab-akibat dan akibat-sebab. Berikut penjelasan mengenai jenis karangan argumentasi:

4.4.1 Karangan Argumentasi Sebab-Akibat

Karangan argumentasi sebab akibat ini berisi paragraf dengan berawalan sebuah pendapat yang merupakan sebab dan diakhiri dengan pendapat yang berupa akibat. Kemudian berdasarkan pendapat tersebut diruncingkan sehingga menjadi sebuah kesimpulan.

4.4.2 Karangan Argumentasi Akibat-Sebab

Karangan argumentasi akibat sebab ini berisikan paragraf dengan berawalan sebuah pendapat yang berupa akibat. Selanjutnyapara bagian akhir akan dijelaskan penyebab dari akibat tersebut.

4.5 Karangan Persuasi

Karangan persuasi merupakan bentuk karya tulis yang isinya berupa ajakan-ajakan kepada pembaca untuk meyakini suatu hal. Layaknya karangan argumentasi, karangan persuasi juga ada anggapan-anggapan penulis yang disertai dengan bukti agar pembaca yakin. Sifatnya berbentuk ajakan, karangan ini memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca untuk mempercayai hal yang disampaikan oleh penulis.

Karangan persuasi mempunyai beberapa jenis seperti persuasui propaganda, persuasi politik, persuasi pendidikan, dan persuasi advertensi. Berikut adalah jenis jenis karangan persuasi:

4.5.1 Persuasi Propaganda

Jenis karangan persuasi ini adalah paragraf yang memiliki tujuan untuk mempengaruhi pembaca agar melakukan serta mempercayai sesuatu. Jenis karangan ini mempunyai kemauan yang kuat untuk mempengaruhi pembaca. Sering ditemui pada surat kabar, majalah, dan lain lain.

4.5.2 Persuasi Politik

Jenis karangan persuasi ini merupakan jenis karangan yang digunakan dalam bidang politik, seperti mengajak untuk bergabung di suatu partai atau mengajak untuk ikut serta dalam kegiatan politik.

4.5.3 Persuasi Pendidikan

Jenis karangan ini merupakan jenis karangan yang digunakan dalam bidang pendidikan dan berisi tentang pesan pesan pendidikan.

4.5.4 Persuasi Advertensi

Persuasi advertensi digunakan untuk kepentingan periklanan. Jenis karangan ini memiliki tujuan untuk mempengaruhi konsumen agar membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

5. Ciri-Ciri Karangan

Berikut adalah ciri-ciri karangan berdasarkan klasifikasinya:

5.1 Ciri-Ciri Karangan Narasi

Berikut adalah ciri-ciri karangan narasi:

  1. Menyajikan suatu cerita berbentuk berita, peristiwa, atau pengalaman menarik
  2. Cerita tersebut disuguhkan dengan urutan yang kronologis
  3. Terdapat konflik dan tokoh yang menjadi inti dari karangan ini
  4. Mempunyai seting yang dipaparkan dengan jelas
  5. Bertujuan untuk menyenangkan pembaca dengan cerita yang disajikan

5.2 Ciri-Ciri Karangan Deskripsi

Adapun ciri karangan deskripsi sebagai berikut:

  1. Memaparkan suatu objek dengan sangat jelas kepada pembaca
  2. Menyertakan observasi panca indera
  3. Metode penulisan menggunakan cara objektif, subjektif, atau kesan pribadi penulis terhadap suatu objek

5.3 Ciri-Ciri Karangan Eksposisi

Terdapat ciri-ciri karangan eksposisi, antara lain:

  1. Menyuguhkan atau mengemukakan sebuah informasi kepada pembaca
  2. Informasi yang disuguhkan bersifat fakta atau benar-benar terjadi
  3. Tidak berusaha mempengaruhi pembaca
  4. Menjelaskan sebuah proses atau analisa suatu topik

5.4 Ciri-Ciri Karangan Argumentasi

Berikut adalah ciri-ciri karangan argumentasi:

  1. Terdapat pendapat penulis tentang suatu hal atau topik yang sedang dibahas
  2. Pendapat tersebut disertai dengan bukti yang berupa fakta, data, contoh, maupun grafik
  3. Memiliki tujuan untuk menyakinkan pembaca dengan menggunakan logika dan penalaran sebagai landasan berpikirnya
  4. Pengarang menghindari keikutsertaan emosi dalam menyampaikan pendapatnya

5.5 Ciri-Ciri Karangan Persuasi

Berikut ini merupakan ciri-ciri karangan persuasi:

  1. Karangan ini bersifat membujuk atau mengajak para pembaca
  2. Mempunyai alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta, dan lain-lain untuk meyakinkan pembaca
  3. Karangan ini berusaha menjauhi konflik agar pembaca tidak kehilangan kepercayaan
  4. Karangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan atau kepercayaaan antara penulis dan pembaca

6. Contoh

Agar Anda lebih memahami berbagai jenis karangan, berikut adalah berbagai contoh karangan berdasarkan jenisnya.

6.1 Contoh Jenis Karangan Narasi

Berikut merupakan contoh karangan narasi.

Semalam niat hati ingin mengerjakan tugas yang diberikan pak guru 3 hari yang lalu, namun teman-teman mengajakku untuk bermain game sebentar saja, kuturuti karena akupun sedikit suntuk dengan tugas ini.

Kali ini pagi yang indah tidak menyapaku dengan ramah seperti biasanya, suara gedoran pintu dari tangan kuat ibuku dan teriakan yang samar-samar kudengar seperti ada kata siang dan terlambat di sana sangatlah mengganggu.

Dengan malas ku raih ponsel dan tanpa sadar ku lempar ponsel itu kemudian tergopoh-gopoh bangun dan berlari menuju kamar mandi yang tepat berada di samping kamarku.

Karena terburu-buru aku sampai lupa membawa handuk.

Aku pun kembali lagi ke kamar untuk mengambil handuk.

Karena panik juga, aku hampir saja jatuh terpeleset di dalam kamar mandi.

Sesampainya di sekolah ternyata upacara bendera sedang berlangsung.

Aku datang dengan separuh nyawa akibat berlarian dari tempat parkir menuju lapangan upacara untuk bergabung dengan barisan kelasku. Tiba-tiba datanglah pak guru bagian tata tertib yang menghampiri dan memintaku untuk berbaris di barisan anak-anak yang tidak mengenakan atribut lengkap dan datang terlambat.

Pak guru tata tertib juga memotong rambutku yang dinilai panjang dan aku lupa untuk menolaknya. Padahal aku sudah ditegur dari minggu lalu.

Kemudian, upacara bendera selesai namun aku diminta untuk tetap tinggal di lapangan dan mendengarkan pengarahan yang diberikan oleh guru tata tertib tentang tata tertib sekolah.

Setelah itu, aku masuk ke dalam kelas dengan kondisi rambut yang amburadul.

Entah apa yang aku pikirkan, aku juga lupa mengerjakan PR yang diberikan pak guru untuk di kumpulkan hari ini.

Karena tidak mengerjakan, akupun mendapat hukuman untuk lari keliling lapangan.

Sungguh sial hari ini.

6.2 Contoh Jenis Karangan Deskripsi

Berikut adalah tulisan yang termasuk ke dalam jenis karangan deskripsi.

Ikan menggunakan warna-warna di tubuhnya sebagai alat komunikasi, misalnya untuk memperingatkan atau mengisyaratkan pemangsa seperti ikan-ikan predator agar tidak mendekat karena ia beracun. Bisa dilihat pada ikan buntal tanduk yang berwarna mencolok dengan pola dan bintik-bintik merah, biru, dan kuning.

Ikan gobi bermata ketam (Signigobus biocellatus) dan ikan kambing (Pomacenthus imperator) juga menggunakan cara yang nyaris sama dengan ikan buntal tanduk.

Ikan gobi mempunyai tanda mata ganda di siripnya. Ia akan memperlihatkan “mata” tersebut ketika diserang untuk menakut-nakuti penyerang atau pemangsanya sehingga mereka menjauh.

Ikan kambing mempunyai warna sangat menyala untuk menakut-nakuti pesaing yang berada di wilayah jaganya. Selain berfungsi untu memberi peringatan kepada pesaingnya, warna yang sangat menyala itu digunakan untuk menarik perhatian pasangannya. Ketika warna khas menyala yang indah ditunjukkan maka pasangan akan datang menghampirinya.

6.3 Contoh Jenis Karangan Eksposisi

Berikut adalah contoh karangan eksposisi.

Uang adalah alat tukar atau alat jual beli yang digunakan manusia pada zaman modern.

Setiap negara memiliki mata uang yang berbeda.

Setiap mata uang digunakan untuk transaksi di negaranya masing-masing karena pada zaman modern ini kita tidak mungkin melakukan sistem barter seperti zaman dahulu.

Uang terbagi menjadi dua jenis, yaitu uang giral dan uang kartal.

Uang kartal adalah uang yang digunakan untuk membeli sesuatu atau memenuhi kebutuhan sehari-hari yang dapat berupa uang logam atau uang kertas.

Sedangkan uang giral merupakan uang yang digunakan untuk transaksi dengan nominal lebih besar, biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan atau lebih bersifat jangka panjang yaitu surat-surat berharga seperti cek, kartu kredit, buku tabungan, saham, dan lain sebagainya.

6.4 Contoh Jenis Karangan Argumentasi

Berikut di bawah ini adalah contoh karangan argumentasi.

Internet merupakan teknologi canggih yang bertujuan untuk memudahkan seluruh kegiatan manusia dengan akses informasi yang tidak terbatas dan sangat cepat.

Namun, sayangnya manfaat-manfaat dan keuntungan yang disediakan oleh internet belum semuanya bisa dicicipi oleh masyarakat Indonesia.

Dari sekitar 300 juta penduduk di Indonesia hanya sebagian saja yang mengetahui dan memahami cara menggunakan dan memetik manfaat dari internet.

Padahal, jika dimanfaatkan dengan bijak dan benar, banyak sekali manfaat-manfaat yang bisa dirasakan.

Manfaat yang pertama adalah internet bisa digunakan untuk sarana bisnis.

Luasnya jangkauan internet bisa digunakan sebagai sarana promosi produk.

Selain cepat memasarkan bisnis di internet juga gratis, jadi kita tidak perlu membayar biaya tambahan untuk promosi.

Tidak hanya untuk berbisnis saja, namun internet juga menyajikan fasilitas untuk mencari informasi.

Internet dapat menghubungkan setiap orang dari belahan dunia manapun sehingga kita bisa bertukar informasi dengan mereka.

Namun, jangan mudah percaya dengan berita di internet karena tidak sedikit pihak yang menyajikan informasi hoax untuk mencari keuntungan semata.

Di atas merupakan sedikit dari manfaat internet yang dapat kita rasakan.

Gunakan internet dengan sebijak mungkin karena semuanya mempunyai sisi negatif dan sisi positifnya.

Jika Anda bisa menggunakan internet dengan bijak maka tidaklah susah untuk mendapatkan manfaat positif dari internet.

6.5 Contoh Jenis Karangan Persuasi

Berikut ini adalah contoh karangan persuasi.

Kita wajib memiliki kesadaran bahwa lingkungan adalah sesuatu yang sangat penting dan memegang peran penting untuk keberlangsungan makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan lain-lain.

Apabila keadaan lingkungan baik maka semua makhluk hidup yang ada di dalamnya pasti juga akan baik baik saja, apabila keadaan lingkungan buruk maka semua makhluk hidup yang ada di dalamnya pasti akan buruk juga.

Oleh karena itu, kita sebagai bagian dari makhluk hidup yang berada di dalam lingkungan harusnya menjaga kebersihan agar lingkungan menjadi bersih, sehat, dan nyaman.

Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk kebaikan lingkungan sekitar adalah dengan menjaga kebersihan.

Namun, jauh lebih baik jika kita juga menegakkan budaya menjaga kebersihan pada diri sendiri.

Mulai dari hal yang kecil dulu, seperti menjaga kebersihan diri kemudian ke menjaga kebersihan lingkungan.

Jika sudah terbiasa melakukan hal-hal yang baik pasti lama-lama kita akan terdorong untuk terus melakukan kebaikan seperti menjaga lingkungan.

Contoh menjaga lingkungan yang sangat mudah dan banyak ditemui adalah kegiatan membuang sampah pada tempatnya.

Jika setiap orang memiliki prinsip atau budaya seperti itu, pastinya lingkungan sekitar akan selalu bersih dan sehat.

Kita juga bisa mengingatkan orang lain melalui karya sastra, slogan atau yang lainnya.

Kita perlu melakukan gerakan seperti di atas karena tingkat kesadaran masyarakan di Indonesia untuk menjaga kebersihan lingkungan masih tergolong rendah.

Pernyataan tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya sampah berserakan dimana-mana entah itu sampah plastik, daun-daun kering, botol minum, dan lain-lain. Masyarakat tidak mengerti bahwa tumpukan sampah tersebut dapat mengakibatkan berbagai masalah, bahkan sumber penyakit.

Apabila kita peduli dengan sesama makhluk hidup, hendaknya kita menjaga kebersihan lingkungan. Selain dengan cara membuang sampah pada tempatnya kita juga bisa mengelola sampah menjadi barang daur ulang.

Mari kita jaga kebersihan lingkungan agar hidup kita dan makhluk hidup yang lain menjadi sehat dan nyaman.

 

Itulah informasi lengkap mengenai berbagai jenis karangan atau biasa juga disebut dengan jenis-jenis paragraf.

Semoga dengan membaca artikel ini, setidaknya Anda sudah dapat membedakan berbagai perbedaan antar jenis-jenis karangan.

Selamat belajar!

[/read]